Berita Gianyar

Wayan Jeladi Pensiun Polisi yang Jadi Driver Gojek di Gianyar Bali, Hasil Ngojek untuk Beli Sembako

Profesi ojek transportasi online Gojek, kini ditekuni I Wayan Jeladi (60) seorang Purnawirawan Polri.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
I Wayan Jeladi, dulunya berseragam polisi sekarang berseragam ojek online. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Profesi ojek transportasi online Gojek, kini ditekuni dan menjadi pijakan kaki sehari-hari dari seorang, I Wayan Jeladi (60) seorang Purnawirawan Polri di Gianyar, Bali.

Masa pandemi COVID-19 tak menjadi halangan mitra driver Gojek yang satu ini untuk “mengaspal”.

Kisah Wayan Jeladi menjadi driver Gojek bermula pada bulan Oktober 2019 dua tahun yang lalu.

Ya, meskipun ketajaman indra pengelihatannya sudah mulai memudar, namun semangatnya menarik tuas gas sepeda motornya tak pernah pudar untuk bangkit bersama Gojek.

Selain menjadi ladang pendapatan, Gojek juga menjadi pilihan untuk mengusir kejenuhan di masa pensiun.

Baca juga: Kisah I Wayan Jeladi, Purnawirawan Polri yang Pilih Lanjutkan Hidup Menjadi Driver Ojek Online

Baca juga: GoJek Kucurkan Dana Rp 1 Triliun untuk Dongkrak Mitra UMKM dan Driver Selama Masa Pandemi

Baca juga: HUT ke-11, Gojek Hadirkan Inovasi Menarik Melalui Tiga Layanan Utama

10 bulan menjadi purnawirawan, Wayan Jeladi terbesit menghampiri seorang driver Gojek.

Wayan kala itu meminta informasi untuk mendaftar menjadi driver gojek dan singkat cerita Wayan pun diterima sebagai mitra driver Gojek.

Semangat semasa menjadi bagian Korps Bhayangkara ia bawa kala menjadi mitra driver, meskipun di usia yang sudah menginjak kepala enam, Wayan Jeladi masih bersemangat untuk produktif bagi keluarganya.

Bukan tanpa alasan, Platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara yang kini memasuki usia ke-11 tersebut memiliki inovasi di tiga layanan utama yakni transportasi, pesan-antar makanan, dan logistik, potensi itulah yang mendasari Wayan memilih menjadi driver Gojek untuk penyambung hidup setelah purna tugas pada Januari 2019 dengan pangkat terakhir Inspektur Dua (Ipda) dan jabatan terakhir sebagai Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polsek Denpasar Timur.

Driver Gojek pensiunan Polri, I Wayan Jeladi
Driver Gojek pensiunan Polri, I Wayan Jeladi (Gojek)

Inovasi Gojek dianggapnya dapat memberikan solusi memperluas peluang mitra driver untuk meningkatkan pendapatan serta meningkatkan efisiensi usaha mitra UMKM.

Malah selama masa pandemi, Gojek mengeluarkan sekitar Rp 1 Triliun untuk berbagai inisiatif mendukung mitra driver dan UMKM.

Bantuan kepada mitra driver bisa tetap memperoleh peluang pendapatan dan mitra UMKM  tetap tumbuh usahanya.

Pria kelahiran Karangasem 31 Desember 1960 itu bekerja dan bersyukur atas hasil apapun menjadi prinsip bakunya, sebagai mitra bertahan, tumbuh, dan bangkit bersama Gojek menghadapi pandemi.

Baca juga: HUT ke-11, Gojek Hadirkan Inovasi Menarik Melalui Tiga Layanan Utama

Baca juga: BTS Army Indonesia Berikan Tip Apresiasi Kepada 35 Ribu Driver Gojek

Inisiatif dukungan dari Gojek pun memberikan dampak positif , Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dalam risetnya menyebutkan bahwa 4 dari 5 mitra driver menyatakan tetap dapat memiliki pendapatan untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek.

"Saya beralih menjadi driver ojek online untuk mengisi pendapatan sehari - hari saya setelah 10 bulan purna tugas dari Polisi, saya merasa masih mampu, saya memilih menjadi driver ojek online karena fleksibel, baik mengantar penumpang, mengantar makanan, mengantar barang saya lakoni semua," tutur Wayan Jeladi saat dijumpai Tribun Bali di kediamannya, Jalan Pratu Made Rembug, Banjar Sasih, Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali, pada Sabtu 16 Oktober 2019 lalu.

Pandemi COVID-19 merupakan masa-masa sulit bagi mitra driver, diakui Wayan kondisinya berbeda, di masa-masa saat ini orderannya bisa turun sampai 50 persen dibandingkan sebelum masa pandemi.

"Kalau masa - masa sekarang ini bawa pulang hasil ojek di bawah Rp 100 ribu, kalau dulu sebelum pandemi bisa di atas Rp 100 ribu, hasilnya biasa saya pakai untuk mengisi kebutuhan pokok dan membeli makan merawat ayam dan burung," tutur dia.

Menjadi ojek online tentu menjadi barang pengalaman baru baginya setelah sekitar 39 tahun berkarier sebagai Polisi.

Semangatnya seolah tak pernah luntur, Wayan bersedia mengikuti pelatihan edukasi menjadi mitra driver Gojek dan mempelajari teknis mengoperasikan aplikasi dengan baik dan benar.

"Pengalaman saya menjadi ojek online yang paling unik adalah saat malam-malam saya pernah kesasar di kuburan kondisinya gelap tidak ada penerangan, saya terus berusaha bagaimana mengantarkan pesanan makanan Pizza seharga Rp 600 ribu itu. Saya juga pernah beli nasi goreng namun pemesan saya cari di lokasi tidak ada sampai pada akhirnya setelah beberapa lama saya menunggu saya bisa bawa pulang untuk makan istri saya," tuturnya.

Baca juga: BTS Army Indonesia Berikan Tip Apresiasi Kepada 35 Ribu Driver Gojek

Baca juga: Gojek Jalin Sinergi dengan Universitas Udayana,Dukung Tri Dharma Perguruan Tinggi Berbasis TeknologI

Wayan berpesan kepada sesama agar di masa pandemic COVID-19 selalu semangat dalam menjalankan tugas serta selalu bersyukur atas kondisi yang dihadapi.

Di masa pagebluk  ini di tas kecil yang terselempang dipundaknya selalu berisi paket protokol kesehatan seperti handsanitizer dan masker serta sebuah powerbank.

Dalam sebuah konferensi pers secara virtual, Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi, mengatakan, berbagai inovasi baru semakin membuat Gojek jadi andalan masyarakat yang dampak positifnya memberikan kontribusi ekosistem selaras terhadap pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional serta mendukung jutaan mitra driver dan mitra usaha.

Gojek secara konsisten memberikan subsidi promo bagi mitra UMKM yang tidak hanya bertujuan mendorong daya beli konsumen, tetapi juga menimbulkan efek bola salju sehingga mitra usaha dan mitra driver tetap bisa mendapatkan order.

"Saat ini aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 190 juta kali per Juni 2021 dan sudah ada 1 juta mitra usaha kuliner yang memanfaatkan GoFood, yang 99% diantaranya berskala UMKM,” kata Kevin.

Gojek mengemas bantuan kepada mitra driver dalam bentuk Program Kesejahteraan Mitra Driver melalui bantuan kebutuhan pokok yang mencakup uang belanja sembako, voucher belanja sembako, voucher potongan harga sembako dari GoPay, serta voucher makanan murah dan sehat untuk keluarga mitra driver. 

“Upaya para mitra yang menunjukkan ketangguhan mereka telah menjadi penyemangat bagi kami untuk selalu mendukung mitra di ekosistem agar bertahan dan pulih di masa pandemic,”  pungkas pria kelahiran 1 September 1986 itu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved