Tips Kesehatan

Susah Minta Maaf? Hati-hati Dampaknya Bisa Datangkan Penyakit, Ini Penjelasannya Secara Psikologis

Meminta maaf yang tidak didasari ketulusan bisa memicu emosi negatif seseorang. Efeknya bisa memicu depresi hingga penyakit jantung.

Editor: Priscilla Nivili
pexels/katsmith
Ilustrasi - Tidak bisa minta maaf karena malu. Meminta maaf yang tidak didasari ketulusan bisa memicu emosi negatif seseorang. Efeknya bisa memicu depresi hingga penyakit jantung. 

TRIBUN-BALI.COM – Hai, Tribunners. Apakah anda orang yang susah minta maaf?

Minta maaf adalah salah satu cara meredam konflik dan memperbaiki sebuah hubungan yang retak.

Kendati sekilas terasa melegakan, minta maaf tak melulu berdampak positif kesehatan fisik dan mental seseorang.

Ada kalanya, minta maaf justru berdampak negatif bagi seseorang. "Tergantung niat meminta maaf. Dampaknya bisa positif atau negatif bagi kesehatan mental," kata Daniel Watter, PhD, psikolog klinis di Morris Psychological Group New Jersey, seperti dilansir Everyday Health.

Watter menjelaskan, meminta maaf yang tidak didasari ketulusan bisa memicu emosi negatif seseorang.

Efeknya bisa memicu depresi, gangguan kecemasan, stres, penyakit tukak lambung, nyeri otot, bahkan penyakit jantung.

Baca juga: Mengenal Depresi Postpartum, Kondisi Mental yang Melanda Ibu Pasca Persalinan

Demikian juga saat seseorang minta maaf dengan terpaksa tanpa dilandasi rasa benar-benar menyesal.

Hal itu dapat mengikis rasa percaya diri seseorang.

Sebaliknya, saat minta maaf dilakukan dengan tulus dan dari lubuk hati paling dalam, seseorang bisa melepaskan diri dari jerat emosi negatif.

Permintaan maaf yang tulus dapat memperbaiki suatu hubungan, mengurangi stres, menyeimbangkan hormon dan tingkat energi.

Terlepas dari dampak positif dan negatifnya bagi seseorang, minta maaf bukan sesuatu yang mudah bagi sebagian orang.

Melansir Psychology Today, berikut alasan kenapa seseorang susah minta maaf menurut psikologi.

Baca juga: Anak Hiperaktif Bukan Berarti Bandel, Kenali ADHD dan Gejalanya pada Anak

1. Bisa mengancam harga diri

Meminta maaf bagi orang yang tidak terbiasa legawa mengakui kesalahan bisa mengancam harga diri pribadinya.

Orang tipe seperti ini susah meminta maaf karena hal itu bertentangan dengan karakter atau kepribadiannya.

Orang tipe ini punya pemikiran, jika mereka melakukan kesalahan berarti mereka jahat, jika lalai berarti mereka tidak peduli, jika salah berarti mereka bodoh.

Oleh karena itu, meminta maaf bisa mengancam harga diri orang dengan tipe kepribadian tidak terbiasa legawa.

Baca juga: Bisa Memperparah Gejala Hiperaktif, Inilah 7 Makanan yang Harus Dihindari bagi Anak ADHD

2. Memalukan

Bagi sebagian orang, minta maaf bisa menjadi jalan pembebasan dari rasa bersalah.

Tapi, bagi orang yang tidak legawa, minta maaf bisa jadi sesuatu yang memalukan.

Jika umumnya rasa bersalah bikin seseorang merasa tidak enak atas kekeliruan yang sudah dilakukan, tidak demikian dengan orang yang susah legawa.

Mereka justru merasa tidak nyaman setelah merasa malu karena terpaksa meminta maaf.

Rasa malu tersebut bahkan bisa membuat orang dengan tipe ini merasa diri mereka buruk.

Lebih jauh, mereka yang terpaksa minta maaf bisa mengalami krisis identitas.

Baca juga: Penting Untuk Diketahui Orang Tua, Berikut 14 Tanda Anak Mengalami ADHD

3. Takut memikul kesalahan orang lain

Beberapa orang merasa, dengan meminta maaf, seseorang otomatis menanggung tanggung jawab atas suatu persoalan.

Dengan pemikiran tersebut, golongan ini juga merasa jika kesalahan pihak lain turut mereka tanggung.

Misalkan saat berdebat dengan pasangan.

Orang yang punya pemikiran seperti ini merasa pasangannya tidak merasa bersalah sama sekali.

Padahal, dalam setiap permasalahan, umumnya ada andil pihak lain. Dengan kata lain, jarang ada kesalahan tunggal.

Baca juga: Waspadai Grooming, Perilaku Manipulatif di Balik Kekerasan Seksual pada Anak di Bawah Umur

4. Takut kesalahan lain jadi terungkap

Beberapa orang beranggapan minta maaf menjadi kesempatan untuk meredakan konflik interpersonal.

Namun, ada juga yang merasa meminta maaf hanya menjadi pintu pembuka bagi tuduhan dan konflik lainnya.

Dengan meminta maaf, orang dengan tipe ini khawatir orang lain punya kesempatan untuk mengungkit semua kesalahan sebelumnya yang dilakukan orang tersebut.

Sehingga, mereka enggan meminta maaf daripada menanggung risiko kesalahan lama yang ia lakukan bakal ikut diperhitungkan.

Baca juga: Mengacaukan Siklus Tidur dan Bikin Cepat Lapar, Ini 5 Alasan Alkohol Tidak Baik untuk Diet

5. Khawatir pertahanan diri runtuh

Beberapa orang yang enggan minta maaf, biasanya cenderung nyaman meluapkan emosinya dengan rasa marah, mudah tersinggung, atau jaga jarak.

Emosi tersebut merupakan luapan rasa takut atau khawatir pertahanan psikologisnya hancur.

Saat sudah hancur, mereka tidak berdaya untuk melindungi diri dari rasa sedih dan putus asa yang mendalam.

Beberapa persepsi keliru tersebut sebenarnya bersifat traumatis atau merusak kesehatan mental.

Baca juga: Merusak Gigi, Inilah 9 Makanan yang Harus Dihindari agar Anda Bisa Tetap Senyum Percaya Diri

Dengan bersikap legawa atau mau minta maaf dan mengakui kesalahan, seseorang sebenarnya dengan melakoni terapi untuk membangun kepercayaan pada orang lain.

Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan hubungan sosial berkualitas dengan orang lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Alasan Kenapa Seseorang Susah Minta Maaf Menurut Psikologi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved