Berita Denpasar

Transisi Energi Mulai Gunakan PLTS Atap, Core Unud Kaji Ini untuk PLN 

Center For Community-Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana adakan kajian terkait transisi energi Bali dengan stakeholder pada sektor ene

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Center For Community-Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana adakan kajian terkait transisi energi Bali. (*)  

Bukan berarti itu bisa ditarik langsung ke pelanggan.

Karena di sistem kelistrikan itu ada trafo.

Yang membatasi trafo disanalah 15-20 persen dari kapasitas trafo bukan dari kapasitas pelanggan. 

 


"Itu hasil dari kajian kami.

Itu untuk pengguna PLTS kecil kalau yang untuk industri atau bisnis berbeda karena memang dia pelanggan besar dan travonya hanya satu.

Artinya kalau industri mau memasang PLTS besar resikonya adalah ketika tiba-tiba tidak ada matahari listrik akan padam karena travo tidak kuat. Karena travo batasnya sampai 20 persen dapat merecovery," terangnya. 

 


Ketika tegangan drop ini harus diangkat karena memiliki kekuatan sampai 20 persen.

Kalau turunnya tidak sampai 20 persen travo masih bisa kembali dalam waktu cepat.

Kita sempat bicarakan dengan PLN dan menurutnya, PLN berdalih bahwa ini merupakan hasil kajian dari ITB. 

 


"Tapi saya yakin hasil kajiannya tidak banyak berbeda dengan kita.

Hanya saja PLN mengartikan hasil kajian berbeda bahwa 15 persen adalah ditarik ke pelanggan ini yang menimbulkan sedikit masalah.

Kita selalu berusaha melakukan mediasi pada PLN dan kemudian PLN Bali akhirnya juga memberikan mengkaji case by case," tandasnya. 

 


Dengan adanya ini memang ini merupakan tugas PLN hanya saja rantai permohonan pelanggan akan jadi lebih banyak.

Kemudian Core Unud juga menginfokan pelanggan mengajukan penggunaan PLTS bersama developernya.  (*) 

 

 

 

 

 

 

 


 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved