Berita Tabanan
PETERNAK Menjerit Hasil Jual Ternak Hanya Kembali Modal Gara-gara Virus
Para peternak babi di Kabupaten Tabanan, kian resah dengan kondisi saat ini.Sebab, selain harga lokalan yang merosot jauh.Warga juga terus dibayan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Para peternak babi di Kabupaten Tabanan, kian resah dengan kondisi saat ini.
Sebab, selain harga lokalan yang merosot jauh.
Warga juga terus dibayangi serangan virus mematikan.
Baca juga: Antisipasi PMK, Disperpa Badung Periksa Sapi di Beringkit dan Kelompok Ternak

Virus yang sudah muncul, sejak awal tahun 2020 lalu ini masih terjadi.
Saat ini, disebutkan babi mati mendadak pada gelombang 2 dan gelombang 3.
Biosekuriti dan sanitasi pada kandang babi harus diperkuat lagi.
Baca juga: CEGAH PMK Jelang Idul Adha, Karantina Pertanian Denpasar Perketat SOP Lalu Lintas Hewan
Khusus untuk harga babi lokalan, yang merosot jauh saat ini.
Peternak meminta kepada pemerintah untuk bersikap.
Minimal memberikan edukasi dan menetapkan harga daging babi, yang menguntungkan untuk peternak.
Sebab, selama ini para pembeli daging justru memainkan harga di kalangan masyarakat.

Peternak asal Kecamatan Marga, Ketut Gede Jaya Ada, menyampaikan keluhannnya terkait kondisi babi di Tabanan saat ini.
"Sekarang kondisinya gonjang-ganjing.
Wabah lagi.