Berita Tabanan
PETERNAK Menjerit Hasil Jual Ternak Hanya Kembali Modal Gara-gara Virus
Para peternak babi di Kabupaten Tabanan, kian resah dengan kondisi saat ini.Sebab, selain harga lokalan yang merosot jauh.Warga juga terus dibayan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Penyakitnya yang dulu itu, babi mati mendadak.
Sekarang gelombang 2 dan 3," kata Ketut Jaya saat dikonfirmasi Minggu 5 Juni 2022.
Baca juga: BABI di Denpasar Capai 4.000 Ekor, Galungan Siap Dipotong 1.000 Ekor
Menurutnya, di Kecamatan Marga sendiri sudah banyak yang terserang virus mematikan tersebut.
Peternak mencurigai virus yang dulunya sempat mereda.
Kembali muncul karena kurangnya kesadaran, untuk menerapkan SOP seperti biosekuriti dan sanitasi.

"Banyak faktor.
Penyebarannya melalui lalu lintas, bakul, langsung hingga peternaknya.
Dan juga binatang penyebar penyakit seperti nyamuk dan lalat.
Saya kira, di Bali ini kan cenderung cuek.
Cuek dalam artian tidak mengedepankan biosekuriti dan sanitasi," ungkapnya.
Baca juga: BABI di Denpasar Capai 4.000 Ekor, Galungan Siap Dipotong 1.000 Ekor
Menurutnya, dengan kondisi saat ini.
Pemerintah harus hadir untuk memberikan perhatian.
Perhatian dengan cara memberi edukasi belum maksimal dilakukan.
Sehingga hal ini yang memunculkan ketidakpedulian warga terhadap SOP diatas tersebut.
Apalagi sekarang kita dikelilingi oleh isu penyakit mulut dan kuku (PMK).
