Berita Tabanan

PETERNAK Menjerit Hasil Jual Ternak Hanya Kembali Modal Gara-gara Virus 

Para peternak babi di Kabupaten Tabanan, kian resah dengan kondisi saat ini.Sebab, selain harga lokalan yang merosot jauh.Warga juga terus dibayan

Istimewa
Ilustrasi babi 


"Pemerintah harus hadir sejatinya.

Berikan edukasi kepada masyarakat, agar mereka menerapkan SOP tersebut.

Astungkara peternak kita bakal aman dari virus itu.

Artinya tidak sampai menyerang," tandasnya.

Baca juga: CEGAH PMK Jelang Idul Adha, Karantina Pertanian Denpasar Perketat SOP Lalu Lintas Hewan

 


Peternak asal Kecamatan Marga, Ketut Gede Jaya Ada menyebutkan, selain populasi yang menurun.

Harga juga tak menunjukkan keberpihakan untuk kalangan bawah yakni peternak kecil.

Harga daging babi hidup di pasaran saat ini, masih di angka Rp 38.000 per kilogram.

Jika dikalkulasikan, peternak harus mengeluarkan modal Rp3,8 juta per ekor.

Sedangkan harga jualnya juga sama bahkan di bawah.

Ilustrasi babi
Ilustrasi babi (Istimewa)

 

"Coba kita hitung, per periode panen saja sekarang modal bibit Rp 1,2 juta.

Kemudian ditambah pakan Rp2,4 juta dan ditambah lagi biaya air, listrik, kandang serta tenaga.

Kalau bisa dibilang peternak ini pakpok alias hanya kembali modal," ungkapnya. 

Baca juga: BABI di Denpasar Capai 4.000 Ekor, Galungan Siap Dipotong 1.000 Ekor


Pihaknya sebagai perwakilan peternak, mengharapkan keberpihakan atau dilakukan kebijakan soal harga dari pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved