G20 di Bali

Pemprov Bali Keluarkan Rp 3,4 Miliar Untuk KTT G20, Koster Singgung Demo Mahasiswa Papua

Untuk mendukung suksesnya perhelatan KTT G20, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan anggaran Rp 3,4 miliar.

Biro Pers Sekretariat Presiden
Untuk mendukung suksesnya perhelatan KTT G20, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan anggaran Rp 3,4 miliar.Dana didapatkan dari APBD Bali dan tidak ada artinya, jika dibandingkan dengan infrastruktur seharga Rp 800 miliar lebih. 

TRIBUN-BALI.COM - Untuk mendukung suksesnya perhelatan KTT G20, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan anggaran Rp 3,4 miliar.

Anggaran tersebut digunakan untuk membayar 2.500 penjor, yang terpasang di sepanjang jalan yang dilalui pemimpin negara anggota KTT G20.

Dan puncak acara KTT G20, berlangsung serta membayar jasa penari pendet untuk sambut para tamu negara di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan pengeluaran biaya yang dikeluarkan Pemprov Bali tidak ada artinya jika dibandingkan dengan apa yang Bali dapatkan setelah KTT G20.

Baca juga: 69 Pesawat Delegasi Bergantian Menempati Apron Bandara Ngurah Rai Selama KTT G20 di Bali

Baca juga: Tak Hanya Jokowi, Koster Juga Sebut Tak Gunakan Pawang Hujan Saat Gelaran KTT G20 di Bali 

Untuk mendukung suksesnya perhelatan KTT G20, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan anggaran Rp 3,4 miliar.

Anggaran tersebut digunakan untuk membayar 2.500 penjor, yang terpasang di sepanjang jalan yang dilalui pemimpin negara anggota KTT G20.

Dan puncak acara KTT G20, berlangsung serta membayar jasa penari pendet untuk sambut para tamu negara di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan pengeluaran biaya yang dikeluarkan Pemprov Bali tidak ada artinya jika dibandingkan dengan apa yang Bali dapatkan setelah KTT G20.
Untuk mendukung suksesnya perhelatan KTT G20, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan anggaran Rp 3,4 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk membayar 2.500 penjor, yang terpasang di sepanjang jalan yang dilalui pemimpin negara anggota KTT G20. Dan puncak acara KTT G20, berlangsung serta membayar jasa penari pendet untuk sambut para tamu negara di Bandara Ngurah Rai, Bali. Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan pengeluaran biaya yang dikeluarkan Pemprov Bali tidak ada artinya jika dibandingkan dengan apa yang Bali dapatkan setelah KTT G20. (Media Center G20 Indonesia)

“Tidak ada artinya kalau (dibanding) hasil yang didapat.

Tari pendet hanya Rp 400 juta, penjor Rp 3 miliar.

Dan para peserta sangat kagum pada penjor dan baru ditemukan hiasan seperti itu.

Dana didapatkan dari APBD Bali dan tidak ada artinya, jika dibandingkan dengan infrastruktur seharga Rp 800 miliar lebih.

Tidak sepantasnya membandingkan itu,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster, Jumat (18/11/2022).

Wayan Koster mengatakan, hampir semua pemimpin negara dan para delegasi mengapresiasi Bali.

Di mata mereka Bali luar biasa.

Selain itu ia menilai masyarakat Bali sangat luar biasa dan atmosfer Bali sangat kuat.

Dan secara keseluruhan itu, dibuat berbeda yang tidak akan para delegasi dan pimpinan negara temukan di negara lain.

Wayan Koster mengatakan, hampir semua pemimpin negara dan para delegasi mengapresiasi Bali.

Di mata mereka Bali luar biasa.

Selain itu ia menilai masyarakat Bali sangat luar biasa dan atmosfer Bali sangat kuat.

Dan secara keseluruhan itu, dibuat berbeda yang tidak akan para delegasi dan pimpinan negara temukan di negara lain.
Wayan Koster mengatakan, hampir semua pemimpin negara dan para delegasi mengapresiasi Bali. Di mata mereka Bali luar biasa. Selain itu ia menilai masyarakat Bali sangat luar biasa dan atmosfer Bali sangat kuat. Dan secara keseluruhan itu, dibuat berbeda yang tidak akan para delegasi dan pimpinan negara temukan di negara lain. (Ist)


“Ini di Bali, sebelumnya di Jerman dan Italia.

Negara berkembang baru pertama kali (diadakan KTT G20).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved