Berita Bangli

Kesulitan Biaya, Anak Pasutri Tuna Netra di Bangli Diberi Bantuan Biaya Kuliah oleh Menteri Sosial

I Dewa Ayu Ratna akhirnya bisa kuliah berkat bantuan Menteri Sosial RI. Orangtuanya yang sehari-harinya buka praktik pijat tuna netra belum sanggup

Istimewa
Mensos Risma saat berbincang dengan Dewa Made Alit, Ni Nyoman Ariasih dan Dewa Ayu Ratna. 

Termasuk juga tempat tinggal selama kuliah di Denpasar. "Kadisos maunya diambil pegawai tapi ingin kuliah perawat. Nanti kami bisa bantu untuk kuliah," sebutnya.


Lanjutnya, serangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2022 pihaknya melakukan kunjungan ke beberapa lokasi, salah satunya di Bangli.

Mensos Risma mengatakan pihaknya mencoba untuk memberdayakan warga disabilitas seperti halnya keluarga Dewa Made Alit.

"Beliau ingin ada tempat usaha yang lebih representatif untuk pijat. Karena sebelumnya, praktik pijat dilakukan di luar karena tidak ada tempat," jelasnya. 

Baca juga: Usai Pengenalan Alat, Anak-anak TK Negeri Pertiwi Bangli Diajak Keliling Naik Damkar


Selain itu, Dewa Alit juga dibantu alat komunikasi berupa ponsel yang sudah di-setting. Sehingga komunikasi dengan pelanggan tidak perlu membaca tetapi sudah ada bentuk suara.

"Ada pula bantuan tongkat yang dapat menditeksi api atau benda lainnya. Tongkat tersebut tidak hanya bergetar saat menditeksi sesuatu tetapi juga dapat berbunyi. Serta bantuan sembako dan juga uang tunai," sebutnya.


Ditambahkan, pada hari ini Mensos Risma juga melakukan pelepasan warga yang dipasung.

Diakui jika pihaknya mendapat informasi terkait pasien ODGJ yang sudah dinyatakan sembuh, namun karena sebelumnya sempat membunuh kini belum diterima di lingkungannya.


Risma mengatakan pemasungan sejatinya menjadi sorotan dunia internasional. Karenanya diharapkan tidak ada lagi pemasungan.

Terkait hal ini pula, pihaknya telah berupaya mencarikan solusi.

"Kami sudah kontak Bupati Gianyar agar dapat membuatkan rumah singgah, sehingga nanti bisa ditempat di sana," katanya.


Mantan Walikota Surabaya ini berharap HKSN tahun 2022 ini menjadi momen kepedulian bersama, siapa saja untuk peduli dengan sekitar, peduli dengan lingkungan.

Sebab menurut Risma, jika sesuatu hal dilakukan bersama tentu akan lebih ringan.

"Mungkin saat ini kita tidak butuh bantuan orang lain, tapi tidak tahu ke depannya," tandasnya. (*)

 

 

 

Berita lainnya di Berita Bangli

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved