Berita Jembrana
Rabies Melonjak 3 Kali Lipat Jadi Pukulan Berat untuk Jembrana, Vaksinasi Massal Dimulai Tahun Ini
Kasus anjing rabies di Jembrana tahun 2022 lalu tercatat sangat tinggi, yakni sebanyak 201 kasus. Hal ini menjadi pukulan besar untuk Jembrana.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Namun, ada dua ekor anjing positif rabies yang tercatat di Januari 2023 hasil dari laboratorium gigitan HPR Desember 2022 lalu.
"Ada dua ekor yang positif rabies tercatat bulan ini. Tapi, itu kasus gigitan yang Desember 2022 lalu dan hasil labnya baru keluar pekan lalu," ungkapnya.
Baca juga: 200 Anjing di Jembrana Positif Rabies, 3 Warga Meninggal, Rabies di Jembrana Sentuh 4.159 Kasus
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar peduli terhadap lingkungan. Ketika ada HPR yang mencurigakan, segera dilaporkan ke petugas berwenang agar ditangani.
Kemudian, ketika petugas menggelar vaksinasi massal dimohon kerja samanya untuk membantu petugas. Sebab, kasus di tahun ini sangat memberikan pukulan bagi Jembrana.
"Mari kita turunkan kasus secara bersama-sama. Kami mohon kerja samanya dan mari menjaga HPR dari penyakit," imbaunya.
Untuk diketahui, kasus anjing positif rabies di Kabupaten Jembrana tahun 2022 melonjak tiga kali lipat dari tahun 2021 lalu.
Jika tahun lalu hanya tercatat 66 kasus, tahun ini sudah mencapai 201 kasus anjing positif rabies di gumi makepung ini.
Pemkab Jembrana mengungkapkan penyebab lonjakan tersebut dari berbagai faktor seperti salah satunya refocusing anggaran saat pandemi Covid 19.
Salah satu faktornya penyebab tingginya kasus adalah kondisi Covid 19 kemarin, sehingga kita tidak bisa vaksinasi rabies massal terhadap HPR.
Saat pandemi, terjadi pergeseran anggaran atau refocusing anggaran vaksinasi. Kemudian, ditambah lagi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) sejak pertengahan tahun lalu.
Praktis, penanganan dialihkan atau difokuskan pada PMK tersebut.
Sehingga untuk penanganan atau pengendalian rabies hanya bersifat emergency.
Artinya, petugas hanya akan melakukan penanganan dengan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) pada wilayah yang ditemukan kasus gigitan dan positif.
Vaksinasi massal hanya sebagain bisa dilakukan, belum bisa dilakukan serentak karena keterbatasan anggaran dan SDM.
Hal itu sangt berdampak terhadap capaian vaksinasi rabies di Kabupaten Jembrana tahun 2022 yang hanya 40 persen vaksinasi dari jumlah target sasaran sebanyak 46.955 ekor HPR. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.