Berita Jembrana
Korban Banjir Bilukpoh Jembrana Keberatan Dipindah ke Penyaringan, Warga Sepakat Tak Direlokasi
banjir bandang di Jembrana, BPBD dan BPKAD Jembrana menggelar pertemuan dengan warga Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan BPKAD Jembrana menggelar pertemuan dengan warga Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring yang terdampak banjir bandang di Wantilan Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Rabu 18 Januari 2023.
Warga kembali diajak berdiskusi terkait relokasi hingga mengunjungi lokasi lahan milik Pemprov Bali di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan.
Dan hasil dari peninjauan lokasi, sebagian besar warga sepakat untuk tidak direlokasi dan sehingga seluruh warga diusulkan memperoleh dana stimulan.
Menurut pantauan, pada pertemuan dengan pemerintah warga meminta untuk melihat lokasi lahan terlebih dahulu.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Arab Saudi, Kota Mekkah Hingga Jeddah Dikepung Hujan Terderas Sejak 2009
Setelah melihat lokasi, mereka baru akan memutuskan setuju atau tidaknya direlokasi.
Tujuannya agar warga bisa mempertimbangkan segala halnya sebelum menyatakan setuju relokasi.
Selanjutnya, seluruh warga yang diusulkan memperoleh bantuan relokasi rumah diajak meninjau lokasi lahan Pemprov Bali di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan.
Setibanya di lokasi, sebagian besar warga sudah bertanya-tanya mengingat lokasinya yang tidak memungkinkan.
Selain jarak yang jauh, lokasi lahan juga cukup terjal sehingga tak memungkinkan.
Kemudian, warga juga merasa agak keberatan jika harus mengurus administrasi terkait perpindahan penduduk.
Terutama untuk warga yang berasal dari Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring.
"Dari hasil meninjau lokasi, kami rasa perlu dipertimbangkan karena lokasinya tidak memungkinkan," kata seorang warga saat tatap muka dengan pemerintah.
Warga tersebut melanjutkan, selain lahan yang cukup jauh, akses menuju lokasi relokasi tersebut cukup terjal.
Kemudian lahannya juga cukup tinggi dan terjal.
Meskipun nantinya ditata dengan alat berat, warga tetap tidak ingin direlokasi dan dimohonkan untuk menjadi penerima bantuan stimulan.
"Sudah disepakati tadi bahwa semua yang diusulkan relokasi akan diusulkan menerima stimulan. Tinggal nanti memenuhi syarat dan menjalani prosedurnya," ungkapnya.
Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menjelaskan, setelah melakukan sosialisasi ulang dan diajak meninjau lokasi, seluruh warga sepakat untuk tidak direlokasi karena berbagai alasan.
Pertama, lokasi lahan yang terjal dan curam dirasa tidak cocok oleh warga.
Kemudian jarak dan akses menuju lokasi juga cukup jauh.
Terakhir, terkait penghidupan. Warga yang terbiasa bekerja dari Bilukpoh Kangin akan merasa kesulitan jika tinggal di sana.
"Karena banyak pertimbangan, semua sudah sepakat untuk dialihkan menjadi penerima bantuan stimulan. Tinggal kita proses saja selanjutnya," kata Agus seusai pertemuan tersebut.
Dia menyebutkan, setelah disepakati warga akan melanjutkan proses pengurusan administrasi sebagai penerima bantuan stimulan.
Kemudian, tim dari provinsi bakal datang untuk mengecek tingkat kerusakaan dan segala hal lainnya.
Dan untuk berapa nilai yang akan diterima warga setiap KK akan dihitung berdasarkaan ketentuan.
"Nanti penghitungannya dari provinsi. Mereka kan langsung cek juga kesini," ungkapnya.
Disinggung mengenai adanya wacana zona merah untuk rumah di pinggir Sungai Bilukpoh tersebut, Agus menegaskan belum berlaku (zona merah) karena belum ada peraturan yang mengatur, misalnya Perda.
Selain itu, masih ada alternatif lain, seperti perbaikan jembatan atau normalisasi sungai.
"Zona merah kemarin itu kan diukur berdasarkan karena wilayah itu yang dilewati air bah. Tapi penyebab dari kejadian itu belum diukur kemarin," jelasnya.
Agus menegaskan, dengan adanya tambahan 32 KK penerima stimulan yang dialihkan dari usulan penerima relokasi, total usulan penerima stimulan menjadi 73 KK.
Sebelumnya, sudah ada 41 KK yang diusulkan memperoleh dana stimulan dengan kerusakan rumah kategori sedang dan berat akibat bencana alam.
"Intinya tidak ada penolakan. Tapi kemarin ada usulan oleh pemerintah untuk relokasi, ternyata setelah dicek lahannya, warga tidak cocok," tandasnya. (mpa)
Kumpulan Artikel Jembrana
Berita Jembrana hari ini
Bilukpoh
Berita Bali hari ini
Banjir Bandang di Jembrana
Update Banjir Bandang di Jembrana
Banjar Penyaringan
Jembrana
Bali
Tribun Bali
BPBD
Tinggal Terima Kunci, 32 Warga Terdampak Banjir Bandang Jembrana Akan Direlokasi ke Penyaringan |
![]() |
---|
Bantuan Stimulan Cair 2023, Lokasi Lahan Relokasi Korban Banjir Bandang Menunggu Kepastian |
![]() |
---|
Pasca Bencana Banjir Bandang di Jembrana, Rencana Warga Akan Dibuatkan Rumah Tipe 36 M2 |
![]() |
---|
Sungai di Karangasem Alami Pendangkalan Pasca Bencana Banjir Bandang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.