Berita Bali
PRM Bali Merasa Dirugikan, Banyak WNA Buka Rental Motor dengan Jatuhkan Tarif
WNA membuka usaha rental dengan ilegal, PRM sangat menyayangkan bule yang tidak patuh akan hukum negara ini.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Adi juga menerangkan, walaupun sudah adahimbauan yang dapat membuat para penyedia jasa bernapas lega, namun ada pula beberapa hal yang masih menjadi kendala.
“Kalau si penyewa ditilang, apalagi tilang itu elektronik, kami harus tetap menanggung biayanya. Soalnya surat tilang itu biasanya datang beberapa hari setelah melakukan pelanggaran. Sedangkan si penyewa sudah ngembalikan motor dan sudah kembali ke negaranya,” ucapnya.
Sementara itu, jajaran Polsek Kuta Utara terus melakukan pembinaan kepada usaha rental yang ada di wilayahnya.
Kanit Lantas Polsek Kuta Utara Iptu Nyoman Suarjana SH didampingi Panit 2 Lantas Ipda I Made Mahendra Yasa dan Bhabinkamtibmas Desa Canggu Aiptu Putu Agus Wahyu Arta Negara SH menyambangi tempat usaha penyewaan motor di wilayah Canggu.
Kanit Lantas Polsek Kuta Utara Iptu Nyoman Suarjana SH seijin Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia, Rabu 8 Maret 2023, mengatakan, pihaknya mengimbau tempat-tempat penyedia maupun penyewaan jasa kendaraan bermotor untuk menyosialisasikan aturan berlalu lintas yang benar terutama saat berkendara di jalan raya.
"Kami bersama Satuan Lalu Lintas Polres Badung melakukan penindakan bagi pelanggar lalu lintas, baik wisatawan asing maupun masyarakat local, yang mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm SNI, tanpa SIM maupun tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan," ucapnya.
Iptu Suarjana mengatakan, pengendara wisatawan asing maupun lokal yang mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan pelat nomor asli akan ditindak tegas.
Selain itu pihaknya telah bekerja sama dengan para pemilik Rental untuk memperketat aturan terkait sewa kendaraan. (gus/hon)
Atensi Bule Pelanggar Aturan
JAJARAN Polsek Ubud mngatensi laporan warga terkait maraknya turis arogan saat mengendarai sepeda motor.
Mulai dari berkendara dengan tak menggunakan helm, kebut-kebutan hingga selap-selip di kemacetan, yang menyebabkan tak sedikit mobil yang penyok dan lecet ulah turis tersebut.
Arogansi turis tak hanya saat berkendara.
Banyak dari mereka yang tak mau membayar seusai menggunakan jasa.
Seperti, terjadi baru-baru ini di Desa Peliatan, Ubud, seorang turis Rusia masuk ke salon kecantikan meminta agar kukunya dikutek.
Namun setelah selesai, turis wanita tersebut pura-pura komplain agar diberikan gratis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.