Berita Jembrana
Jembrana Belum Temukan Kasus Babi Mati Mendadak, Peternak Diminta Menerapkan Biosecurity Ketat
seluruh peternak diminta untuk meningkatkan biosecurity dan membatasi mobilitas orang, alat dan barang ke kandang masing-masing.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Mulai dari menyampaikan ke petugas keswan di Kecamatan, atau memohon langsung ke Pemkab Jembrana melalui Dinas Pertanian dan Pangan serta BPBD Jembrana.
"Desinfektan juga tersedia di kita. Karena yang digunakan selama Covid serta PMK kemarin jenisnya sama. Masyarakat bisa memohon ke kami atau BPBD Jembrana. Dan atau bisa juga di Kecamatan melalui petugas kami di sana," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, jangan sampai kasus yang terjadi di tahun 2020 terulang kembali.
Saat itu, banyak masyarakat yang tergiur dengan harga ternak babi yang cenderung murah.
Harganya hanya Rp 12 ribu per kilogram saat itu.
Dan ternyata virus tersebut diduga tersebar saat itu karena membeli ternak dari wilayah lain.
"Kami harap peternak kita juga waspada dan sementara tidak mendatangkan ternak dari luar daerah Jembrana dulu. Ini untuk antisipasi dan kepentingan bersama agar virus tidak tersebar di sini," tandasnya.
Terpisah, Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda mengatakan, pihaknya yang juga mengelola ternak di bawah Bupda telah melakukan antisipasi dengan penerapan biosecurity yang ketat.
Apalagi, jumlah ternak yang dikelola Desa Adat saat ini mencapai ratusan ekor baik indukan maupun penggemukan.
Untuk ternak krama (warga) di bawah binaan Bupda ada sekitar 40 indukan dan 80-an ekor babi penggemukan.
"Kalau saya pribadi ada belasan ekor baik indukan dan penggemukan. Untuk sementara masih aman," tegasnya.
Dirinya mengakui, biosecurity dan pembatasan mobilitas ke kandang menjadi hal penting saat ini.
Sebab, virus bisa menular ketika ada penyalurnya. Dan itu terjadi saat 2020 lalu.
"Untuk sementara aman dan semoga tidak terulang lagi kasus seperti itu. Kasian sekali peternak kita, terutama yang rumahan dan skala kecil. Apalagi banyak yang ternak rakyat atau hanya memelihara satu dua ekor saja," harapnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.