Berita Buleleng

Dua Orang Positif Meningitis Babi Pasca Santap Lawar dan Komoh, 8 Bergejala Dirawat di RSUD Buleleng

RSUD Buleleng saat ini merawat 2 pasien yang positif terkena penyakit meningitis babi atau meningitis streptococcus suis (MSS).

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
ist/via Kompas.com
Ilustrasi bakteri Streptococcus pneumoniae penyebab penyakit radang selaput otak atau meningitis. 


Pemulihan untuk pasien yang terserang MSS, ditambahkan dr Kamelia, membutuhkan waktu sekitar 14 hari.

Setelah pulih, pasien biasanya akan terkena gejala sisa berupa tuli, yang tidak dapat disembuhkan oleh obat-obatan bahkan dengan alat bantu pendengaran.

Namun bagi pasien yang rentan dengan antibiotik dan usia renta, maka mortalitas atau tingkat kematiannya cukup tinggi.


MSS ini sejatinya bukan penyakit baru. Di Bali, kata dr Kamelia, penyakit ini sering terjadi.

Bahkan di Buleleng pada 2019 hingga 2021 lalu pihaknya juga pernah merawat pasien MSS, namun sejauh ini belum ada kasus kematian.

"Dari dulu MSS ini sudah ada. Tapi saat ini penyakit ini menjadi diskusi menyeluruh bagi perkumpulan Netpi. Ini sudah jadi diskusi menyeluruh bagi kami perkumpulan Neurologi di Bali," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Meningitis Babi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved