Berita Jembrana

Hingga Mei, Dua Orang Warga Jembrana Meninggal Suspek Rabies, Stok VAR Aman Hingga Akhir Tahun

Kasus gigitan anjing positif rabies di Kabupaten Jembrana tahun 2023 menunjukkan penurunan dari tahun 2022 lalu pada periode yang sama.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra (kiri) didampingi Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Jembrana, Ida Bagus Made Adnyana saat memberikan keterangan di kantornya, Selasa 6 Juni 2023. 


"Intinya penanganan di hewan dulu. Ketika cakupan vaksinasi sudah tinggi pada hewan, tingkat penularannya baik ke hewan lain ataupun manusia akan bisa diminimalisir," tegasnya. 

Baca juga: Marak Laporan Gigitan Anjing, Disperpa Badung Kembali Gencarkan Vaksin Rabies


Selama 2022 lalu, kata dia, tercatat ada empat orang warga meninggal dunia dengan diagnosis suspek rabies.

Sementara di 2023 hingga Mei sudah tercatat dua orang meninggal suspek rabies.

Mereka yang meninggal dunia dengan gejala rabies ini memang sempat ada riwayat gigitan anjing.


"Mereka memang ada riwayat gigitan anjing sebelumnya. Kemudiaan menunjukkan gejala juga seperti takut dengan air dan gejala lainnya," ungkapnya.

Baca juga: Distan Karangasem Gencarkan Vaksinasi dan Depopulasi untuk Tekan Kasus Rabies


Disinggung mengenai ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) di Jembrana, Ambara Putra menyebutkan stok VAR dan SAR di Jembrana masih aman.

Bahkan, data per 5 Juni 2023, stok VAR yang tersebar di seluruh rabies centre yang ada di Jembrana sebanyak 5.154 vial.

Kemudian untuk penggunaan SAR di Jembrana sudah mencapai 6 dosis. SAR ini diberikan kepada pasien yang mengalami luka gigitan pada areal risiko tinggi yakni gigitan di pusat syaraf (ujung jari) dan bahu ke atas.


"Stok VAR dan SAR di Jembrana aman. Bahkan VAR kita bisa sampai akhir tahun," sebutnya. 

Baca juga: Enam Kasus Rabies di Tabanan Bali, Kasus Gigitan Akhir Maret Timpa Warga Desa Batungsel


Dia menegaskan, ketika ada masyarakat yang digigit anjing agar segera melakukan langkah-langkah penanganan.

Di awal, masyarakat yang diserang HPR bisa mencuci luka dengan sabun di air mengalir minimal 10-15 menit lamanya.

Kemudian, jika mengetahui bahwa HPR yang menyerang menunjukkan gejala rabies bahkan mati usai menyerang harus segera datang ke faskes terdekat untuk mendapat layanan VAR


"Intinya jangan panik. Lakukan langkah penanganan awal dan dilarikan ke faskes terdekat agar mendapat penanganan sesuai SOP yang berlaku dari petugas kesehatan," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Rabies di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved