Berita Bangli

Sambut Idul Adha, Dinas PKP Bangli Siagakan 12 Petugas Pemeriksa Hewan Qurban

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli menyiagakan 12 petugas pada hari raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Mer/Tribun Bali
Proses pengantaran hewan qurban di Masjid Agung Bangli. Rabu (28/6/2023) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli menyiagakan 12 petugas pada hari raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Seluruhnya dibagi dalam dua tim, untuk melakukan pemeriksaan hewan qurban di dua masjid. 

Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma menyebut, dua masjid yang menjadi lokasi pemeriksaan hewan qurban yakni di Masjid Agung Bangli, dan Masjid Al Muhajirin, Kintamani.

"Untuk di Bangli satu tim ada 8 orang, sedangkan sisanya di Kintamani," sebutnya Rabu (28/6/2023). 

Baca juga: Kasus Oknum Balian Cabul, Polisi Tunggu Laporan Warga Lain, Jro S Kukuh Hanya Lakukan ke Satu Pasien

Baca juga: ITDC dan Kimia Farma Laboratorium & Klinik Tandatangani Nota Kesepahaman

Baca juga: Dewan Minta APBD Fokus Untuk Tangani Pengangguran dan Kemiskinan

Proses pengantaran hewan qurban di Masjid Agung Bangli. Rabu (28/6/2023)
Proses pengantaran hewan qurban di Masjid Agung Bangli. Rabu (28/6/2023) (Mer/Tribun Bali)

Sarma mengatakan, seluruh tim yang ditugaskan merupakan pejabat fungsional medik veteriner, atau dokter hewan. Mereka nantinya akan melakukan dua jenis pemeriksaan pada hewan qurban

"Pemeriksaan ante mortem dilakukan pada hari Rabu (28/6/2023). Ini merupakan pemeriksaan kondisi fisik hewan qurban yang terlihat secara kasat mata, sebelum disembelih. Misalnya penyakit kulit, penyakit mulut dan kuku, dan sebagainya," jelas Sarma. 

Sedangkan pemeriksaan post mortem, imbuhnya, dilakukan pada Kamis (29/6/2023). Pada pemeriksaan post mortem, petugas nantinya memeriksa daging hewan qurban setelah disembelih.

Apakah terdapat kandungan cacing maupun parasit lain pada organ dalam hewan qurban

"Biasanya parasit ini ditemukan di bagian usus dan hati. Apabila dalam pemeriksaan petugas menemukan cacing atau parasit lain, maka organ yang terkontaminasi direkomendasikan agar dibuang," ungkapnya.

Menurut Sarma, dalam pemeriksaan hewan qurban sempat ditemukan parasit seperti cacing pada sapi.

Namun hal tersebut cukup jarang terjadi. "Karena saat teman-teman muslim yang hendak berkurban, sudah selektif saat membeli hewan qurban. Begitupula dengan peternak, mereka sudah lebih baik dalam memelihara hewan ternaknya.

Pada intinya pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa daging yang disembelih layak untuk dikonsumsi, sebelum dibagikan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved