Pilpres 2024

Megawati Perintahkan Perkuat Akar Rumput!  Menyikapi Koalisi Gemuk Dukung Prabowo Pada Pilpres 2024

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memberikan instruksi kepada kadernya setelah Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo

kompas.com
Koalisi Gemuk - Empat Ketum Parpol, Zulkifli Hasan (PAN-kiri), Airlangga Hartarto (Golkar-2 kiri), Prabowo Subianto (Gerindra), dan Muhaimin Iskandar (PKB-kanan) saat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai Capres di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Menteng, Jakarta, Minggu (13/8). Posisi Cawapres yang sebelumnya dipegang oleh PKB kini mulai diutak-atik oleh Golkar dan PAN. 

TRIBUN-BALI.COM - Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memberikan instruksi kepada kadernya setelah Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto, sebagai bakal calon presiden (Bacapres).

Perintahnya adalah memperkuat dukungan di akar rumput. Perintah itu diungkap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, saat menghadiri acara pemberian rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas selesainya agenda pengobatan gratis di 435 desa dan kelurahan yang dilakukan anggota DPR RI Adian Napitupulu di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8).

Hasto mengatakan, dirinya ditanyai Megawati mengenai deklarasi Golkar dan PAN saat melakukan kunjungan ke Bali beberapa waktu lalu.

Baca juga: Karangasem Dapat Kuota 727 Formasi Guru PPPK,Kekurangan Pengajar di Bumi Lahar Capai 1.100 Orang

Baca juga: Maling di Buleleng Lagi Setelah Dipecat Bos! Rohman Lompati Pagar lalu Gasak Gas LPG

Hasto mengatakan, dirinya ditanyai Megawati mengenai deklarasi Golkar dan PAN saat melakukan kunjungan ke Bali beberapa waktu lalu.
Hasto mengatakan, dirinya ditanyai Megawati mengenai deklarasi Golkar dan PAN saat melakukan kunjungan ke Bali beberapa waktu lalu. (Tribunnews.com)

"Ibu bertanya kepada saya 'kamu lihat acaranya tidak?' 'Saya lihat Ibu. Apakah arahan Ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?' Dijawab Ibu adalah, 'perkuat akar rumput'," kata Hasto.

Menurutnya, Megawati meminta seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih itu agar turun ke masyarakat. "Turun ke bawah bersama dengan rakyat, perkuat akar rumput. Karena bagi PDIP politik itu bukan hypes politics, the real politics itu berada di grass roots," ujar Hasto.

Hasto juga mengatakan, Presiden Jokowi tak pernah mencampuri urusan kerja sama partai politik (Parpol). Hal itu menanggapi isu Presiden Jokowi disebut mendukung Prabowo sebagai Bacapres 2024. "Pak Jokowi tidak pernah campur tangan di dalam pembentukan kerja sama partai politik," kata Hasto.

Menurut Hasto, Presiden Jokowi sudah mengklarifikasi bahwa tidak benar bila disebut ikut campur dalam urusan Parpol. "Tentang Pak Jokowi yang namanya dicatut, beliau sudah klarifikasi bahwa itu tidak benar," ujarnya.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menjelaskan, pemilihan presiden (Pilpres) berbeda dengan pemilihan legislatif (Pileg). "Di dalam Pilpres kekuatan figur itu sangat penting, bagaimana sosok pemimpin yang jujur, merakyat, visioner, yang menjadi bagian dari representasi dari rakyat itu sendiri," ucap Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menambahkan, Ganjar Pranowo merupakan bakal Capres yang mampu bergerak untuk membangun Indonesia. "Kita lihat Pak Ganjar Pranowo dengan usia 53 tahun, itu mampu bergerak cepat membangun kemajuan Indonesia raya kita," ungkapnya. (tribun network).

Koalisi Gemuk - Empat Ketum Parpol, Zulkifli Hasan (PAN-kiri), Airlangga Hartarto (Golkar-2 kiri), Prabowo Subianto (Gerindra), dan Muhaimin Iskandar (PKB-kanan) saat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai Capres di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Menteng, Jakarta, Minggu (13/8). Posisi Cawapres yang sebelumnya dipegang oleh PKB kini mulai diutak-atik oleh Golkar dan PAN.
Koalisi Gemuk - Empat Ketum Parpol, Zulkifli Hasan (PAN-kiri), Airlangga Hartarto (Golkar-2 kiri), Prabowo Subianto (Gerindra), dan Muhaimin Iskandar (PKB-kanan) saat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai Capres di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Menteng, Jakarta, Minggu (13/8). Posisi Cawapres yang sebelumnya dipegang oleh PKB kini mulai diutak-atik oleh Golkar dan PAN. (kompas.com)

 

Bergabungnya Golkar dan PAN ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) mulai mengancam posisi Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Pasalnya, Golkar dan PAN mulai mendesakan jagoannya untuk menjadi Cawapres mendampingi Prabowo. Padahal saat KKIR dibentuk oleh Gerindra dan PKB, disepakati Capresnya Prabowo dan Cak Imin sebagai Cawapres.

Kini, Sekjen Golkar Lodewijk Fredrich Paulus merespons terkait siapa yang digadang layak maju sebagai pendamping Prabowo untuk menjadi Cawapres di Pilpres 2024. Kata Lodewijk, penentuan Cawapres untuk Prabowo nantinya akan dibahas dan diputuskan oleh para ketua umum Parpol rekan koalisi.

Terlebih, dari Parpol yang tergabung dalam koalisi yakni PAN, Golkar dan PKB memiliki figur masing-masing untuk dijadikan Cawapres.

"Belum-belum, itukan masalah teknis yang perlu dibahas tentunya kalau kita berbicara sudah berkoalisi hal-hal seperti itu kan harus dibicarakan dengan para ketua umum yang bergabung dalam koalisi tersebut," kata Lodewijk di Gedung DPR/MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved