Berita Jembrana
Bendungan Palasari Menyusut, Ratusan Hektare Terdampak Kekeringan
Musim kemarau diperparah dengan fenomena El Nino mengakibatkan dampak yang serius.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dia berharap, dengan kondisi ini para petani harap maklum agar menerapkan pola tanam menyesuaikan dengan kondisi cuaca atau musim.
"Semoga tidak sampai parah saja. Untuk sementara masih aman," harapnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra bersama jajaran juga melakuan pengecekan dan asesmen terkait dampak kekeringan saat ini.
Sesuai hasil koordinasi, di Bendungan Palasari, awalnya memiliki volume air waduk sebanyak 8 juta meter kubik karenna adanya sedimentasi menjadi 7 juta meter kubik.
Namun hasil pemantauan saat ini diperkirakan jumlah debit air di Bendungan Palasari sebanyak 230.000 meter kubik.
Hal tersebut disebabkan oleh dampak dari kekeringan fenomena El Nino yang melanda hampir seluruh wilayah.
"Penurunan volume air ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir," jelasnya.
Jembrana Masuk Kategori HTH Sedang
Sementara itu, untuk kategori wilayah Hari Tanpa Hujan (HTH), Jembrana masih masuk kategori sedang. Artinya, masih dalam kategori aman yakni kurang dari 30 hari.
"Di Jembrana terutama di wilayah Melaya masih kategori sedang (HTH) yakni 11-20 hari saja. Berbeda dengan daerah lainnya," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.