Berita Jembrana
Masyarakat Nantikan Kelanjutan Tol Mengwi-Gilimanuk, Gudang Barang dan Alat Berat Sudah Dibongkar
Suasana di lokasi peletakkan batu pertama mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk wilayah Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana nampak sepi, Kamis 12 Okto
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Suasana di lokasi peletakan batu pertama mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk wilayah Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana nampak sepi, Kamis 12 Oktober 2023.
Selain sepi aktivitas, bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai gudang dan tempat parkir alat berat sudah dibongkar.
Di sisi lain, masyarakat yang memiliki tanah dan terkena jalur tol tentunya sangat menanti kelanjutannya.
Baca juga: Mantan Gubernur Bali Koster Hadiri Pembahasan Perkembangan Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi
Menurut informasi yang diperoleh, proses pengerukan lahan pada proyek bernilai investasi puluhan triliun tersebut telah berjalan sejak bulan Septemberdan sudah berhasil menata beberapa kilometer.
Namun, sejak bulan April-Mei lalu sudah tak ada aktivitas dan belum lama ini gudang penyimpanan barang dan alat berat sudah dibongkar.
"Aktivitasnya (pengerjaan jalan tol) sudah berhenti beberapa bulan lalu. Kemudian gudangnya juga sudah dibongkar belum lama ini," kata Perbekel Pekutatan, I Gede Silagunada saat dikonfirmasi, Kamis 12 Oktober 2023.
Baca juga: Pemprov Bali Tunggu Pemerintah Pusat, Proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk Mandek!
Terpisah, Camat Pekutatan, I Wayan Yudana mengakui, kabar kelanjutan pembangunan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk tentunya menjadi hal yang dinanti bagi masyarakat, terutama masyarakat yang lahannya terdampak tol.
Sebab, beberapa bulan lalu progress atau kelanjutan tol tak ada kepastian.
"Selama ini masyarakat menantikan dengan sabar dengan harapan ada kepastian," katanya.
Baca juga: Resah Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Mangkrak, Forum Perbekel Bereaksi, Ingin Temui Pj Gubernur Bali
Yudana melanjutkan, jika sebelumnya masyarakat terdampak jalan tol merasa gundah, kini sudah mulai bergairah.
Artinya sudah ada kejelasan terkait mega proyek tersebut.
"Kami harap ke depan dan seterusnya menjadi kabar baik bagi masyarakat yang terdampak tol," harapnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Tunggal Truk Muatan Galon Air Mineral di Tol Bali Mandara
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta mengatakan sudah ada informasi mengenai kelanjutan proyek jalan tol Mengwi-Gilimanuk.
"Untuk proyek jalan tol tetap berjalan dan sudah merevisi jadwalnya. Itu akan dimulai di tahun 2024 mendatang," ungkap Sudiarta sebelumnya.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang, Truk Rem Blong Tewaskan 4 Orang
Sudiarta melanjutkan, belum lama ini pihak konsorsium sudah melakukan presentasi kepada Penjabat Gubernur Bali terkait rencana kelanjutan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
Rencananya bakal dimulai di awal tahun 2024 mendatang.
"Pengerjaan pertama bakal dilakukan pada trase Pekutatan-Mengwi dulu dilanjutkan ke Pekutatan-Gilimanuk," jelasnya.
Kapan target penyelesaian megaproyek tersebut? Sudiarta menyebutkan bakal ditarget selesai pada tahun 2027 mendatang.
Namun begitu diharapkan selesai pada 2026 mendatang sesuai mimpi mewujudkan Jembrana Emas 2026.
"Tentunya nanti akan ada perkembangan. Kita akan ikuti sepenuhnya, apalagi sebagian besar proyek tersebut dibangun di wilayah Jembrana," tegasnya.
Berbeda dengan megaproyek Taman Kerthi Bali Semesta (TKBS) yang pembangunannya dijadwalkan mulai akhir 2023 ini. Dan saat ini masih menunggu hasil perubahan HPL menjadi HGB.
"Masih menunggu perubahan HPL menjadi HGB," sebutnya.
Sudiarta menyebutkan, sedikitnya ada sekitar 387 hektare dari total luasan 600 hektare TKBS tersebut rencananya dirubah dari HPL menjadi HGB.
"Hanya tinggal rekomtek dari BPN. Karena mengukur ulang," tandasnya. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.