Dua TPS3R di Jembrana Mangkrak, Tak Beroperasi Beralasan Pembenahan Manajemen

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Suasana di tempat pengelolaan sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, nampak sepi aktivitas, Minggu 7 Januari 2024.

Tempat ini merupakan salah satu dari 12 TPS3R yang telah terbangun di Gumi Makepung selama ini.

Namun begitu, tempat pengelolaan sampah di desa ini ternyata sudah tak beroperasi sejak beberapa waktu lalu alias mangkrak.

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, total TPS3R yang sudah terbangun di Jembrana sebanyak 12 unit.

Baca juga: 2.783 Identitas Warga Jembrana Teraktivasi Jadi IKD, Diklaim Lebih Aman dari Pencurian Data

Jumlah tersebut tersebar di semua kecamatan. Namun, dari jumlah tersebut dua diantaranya tak beroperasi alias mangkrak.

Alasan pemerintah, dua di antaranya tersebut masih dalam proses pembenahan serta masih ada masalah terkait pengelolanya. 

"Yang jalan sekitar 10 (TPS3R) di Jembrana. Totalnya ada 12 unit yang sudah terbangun," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, I Dewa Gede Ary Candra Wisnawa saat dikonfirmasi. 

Dia menyebutkan, dua tempat yang tak jalan selama ini memiliki kendala berbeda. Salah satunya karena sempat terkena banjir di 2022 lalu dan belum bisa beroperasi.

Baca juga: 1.505 Dus Surat Suara Tiba di Jembrana, Proses Sortir dan Pelipatan Akan Libatkan 75 Orang

Kemudian ada satu tempat yang sedang dalam tahap pembenahan soal manajemen pengelolaannya. 

"Satu karena sempat terkena banjir (di Dangin Tukadaya), dan satu di Kelurahan Dauhwaru masih proses pembenahan manajemen," kilahnya. 

Di sisi lain, ada informasi yang menyebutkan TPS3R di Desa Dangin Tukadaya tersebut tak bisa beroperasi karena ada alat yang hilang.

Hingga saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) belum bisa dikonfirmasi soal ini.

Baca juga: 74 Ekor HPR Positif Rabies di Jembrana dalam Setahun, Menurun Drastis dari Tahun 2022

Usulkan Empat TPS3R Baru di 2024

Meskipun masih ada dua TPS3R yang tidak jalan di Jembrana, pemerintah tetap mengusulkan tempat baru untuk dibangun di tahun 2024 ini.

Bahkan jumlahnya tak sedikit, ada empat wilayah yang bakal diusulkan agar segera bisa mengelola sampahnya di tingkat desa.