Kasus Pembacokan di Klungkung

Kesaksian Ni Ketut Urip Lihat Wayan Siok dan Alit Adiputra Dibacok Membabi Buta di Klungkung

Kesaksian Ni Ketut Urip Lihat Wayan Siok dan Alit Adiputra Dibacok Membabi Buta di Klungkungwj

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kesaksian Ni Ketut Urip Lihat Wayan Siok dan Alit Adiputra Dibacok Membabi Buta di Klungkung 

"Kami (dengan pelaku) masih keluarga, dan kami fokus ke yang sakit dulu, dan biarkan pelaku diurus polisi biar kena hukuman setimpal,” ungkapnya.

Sementara itu, dua korban pembacokan di harus menjalani operasi darurat akibat luka parah yang dialaminya akibat pembacokan.

Saat ini kedua korban yakni Wayan Siok dan Ngakan Nyoman Alit Adiputra masih mendapat perawatan intensif di RSUD Klungkung.

Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiasa mengatakan korban pertama yang dioperasi yakni Ngakan Nyoman Alit Adiputra.

Pria itu mengalami lima luka tusukan dan serius, yakni pada bahu dan bagian leher sampai melukai pembuluh darah.

“Korban diambil tindakan operasi darurat setelah masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan saat ini dirawat diruang apel RSUD Klungkung,” kata Widiasa, Kamis (14/3/2024).

Sedangkan korban I Wayan Siok dijadwalkan operasi pada Kamis (14/3/2024) siang.

Pria paruh baya itu mengalami luka terbuka cukup dalam akibat benda tajam pada telinga, serta dahi.

“Siang ini diambil (operasi). Jari ini ada 28 operasi besar, korban dijadwalkan siang saat ini masih diruang perawatan,” ungkap Gusti Widiyasa. 

Seperti diketahui, peristiwa pembacokan terjadi di Dusun Anjingan, Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Rabu (13/3/2024).

Setelah melakukan pembacokan, pelaku bahkan langsung membakar rumah korbannya.

Kasat Reskrim Polres Klungkung Akp Anak Agung Made Suantara menjelaskan, pelaku pembacokan Dewa Ngakan Made Putra Wedana (44).

Pelaku melakukan pembacokan terhadap Ngakan Nyoman Alit Adiputra (37), dan Wayan Siok (60). Sementara korban pembakaran rumah, I Dewa Ngakan Ketut Sudarmayasa (43).

Antara pelaku dan korban masih kerabat dan tinggal satu rumah di Dusun Anjingan, Desa Getakan.

Sekitar Pukul 17.00 Wita, korban (Wayan Siok) datang dari sawah. Ia membawa sabit yang diletakan di pinggangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved