Berita Bali
Anggota DPD Bali Ini Minta Kejaksaan Agung Awasi PPDB Sekolah Negeri di Pulau Dewata, Ini Sebabnya
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Bali Gede Ngurah Ambara Putra mengeluhkan masalah klasik pendidikan di daerah menjelang Penerimaan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Momen PPDB selalu menjadi perhatian orangtua dan juga siswa menuju jenjang pendidikan lebih tinggi.
Salah satunya adalah PPDB SMP di Denpasar yang akan digelar pada Juni 2024 mendatang.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, siswa maupun orangtua akan berebut mencari SMP negeri.
Terkait hal itu, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar berharap agar siswa maupun orangtua tak hanya berpatokan pada SMP negeri.
“Kami berharap agar siswa maupun orangtua tidak hanya melirik sekolah negeri, namun juga swasta,” kata Kepala Disdikpora Kota Denpasar, AA Gde Wiratama, Selasa (21/5).
Baca juga: Disdikpora Klungkung Soal PPDB SD Dilarang Lakukan Tes Calistung dan Perketat PPDB SMP Jalur Zonasi
Hal tersebut dikarenakan saat ini ada banyak SMP swasta di Denpasar yang berprestasi.
“Tak hanya di tingkat lokal, namun juga berprestasi sampai tingkat nasional dan bahkan internasional,” kata Wiratama.
Ia menyebutkan, di Denpasar ada 68 sekolah swasta yang bisa menjadi pilihan termasuk sekolah internasional.
Sehingga jika tak diterima di SMP negeri, orangtua bisa mengarahkan anaknya untuk bersekolah di swasta.
Wiratama menambahkan, untuk saat ini sudah ada SMP swasta di Denpasar yang menerima banyak pendaftar.
Bahkan ada yang berencana menutup pendaftaran dikarenakan kuota sudah terpenuhi.
“Ada sekolah swasta, ada yang minta tutup pendaftaran siswa baru, tapi kami minta agar tetap dibuka dulu sampai selesai PPDB. Karena sekolah swasta ini sudah buka sejak Maret kemarin,” katanya.
PPBD dilakukan untuk 16 SMP negeri di Denpasar dengan jumlah daya tampung sebanyak 5.240 siswa.
Sementara siswa yang tamat SD tahun 2024 sebanyak 14 ribuan orang.
Mereka akan berebut untuk mendapatkan 5.240 kursi.
“Tahun ini, cuma yang tamat SMP lebih sedikit. Kalau tahun lalu 5.600 siswa, sekarang 5.240 orang, sehingga daya tampungnya juga segitu,” paparnya. (tribun bali/sup)
>>> Baca berita terkait lainnya <<<
| POLRI Bisa Duduki Jabatan Luar? Ini Pandangan Ahli Terkait Putusan Mahkamah Konstitusi |
|
|---|
| DOSEN Ahli Hukum Unwar Sebut Putusan MK Nomor 114 Implikasi Mendesak Bagi Polda Bali, Simak Ini |
|
|---|
| Baru Jabat Wakajati 5 Bulan, I Putu Gede Astawa Dipercaya Jabat Direktur di Kejaksaan Agung |
|
|---|
| Pakar Hukum Sebutkan SE Tak Bisa Berikan Sanksi Sebab Bukan Produk Hukum |
|
|---|
| Anggota DPRD Bali Tanggapi Polemik Imbauan PLN, Usulkan Tidak Boleh Ada Kabel di Atas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Suasana-PPDB-di-SMAN-1-Bangli.jpg)