Berita Klungkung

Anak 6 Tahun Korban Ketiga DBD, Korban Meninggal di RS, Waspadai Pasien Fase Dengue Shock Syndrome

Kasus ini dilaporkan ke otoritas pada Minggu 16 Juni 2024. Anak tersebut masuk ke rumah sakit dengan gejala panas tinggi.

ISTIMEWA
BERI KETERANGAN - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, I Gusti Ayu Ratna Dwijawati saat memberi keterangan, Rabu (19/6). 

TRIBUN-BALI.COM  - Anak berusia enam tahun asal Desa Manduang, Klungkung meninggal dunia akibat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasien meninggal saat mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit swasta.

Kasus ini dilaporkan ke otoritas pada Minggu 16 Juni 2024. Anak tersebut masuk ke rumah sakit dengan gejala panas tinggi. Namun hingga kini, otoritas masih menunggu kronologis lengkap terkait kasus ini.

"Iya benar ada kasus meninggal (DBD). Ini masih menunggu kronologis untuk dilengkapi dari puskesmas. Tim sudah bergerak di bawah," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klungkung, Ketut Ardana, Rabu (19/6).


Berdasarkan data Dinas Kesehatan, hingga bulan Juni ini dilaporkan 704 kasus demam berdarah tersebar di sembilan puskesmas di Klungkung. Dari jumlah itu, dua di antaranya meninggal dunia. Kasus ini menambah data kematian menjadi tiga orang.

Baca juga: RUSMINI Tak Mau Temui Keluarga Pelaku! 1 Tersangka Penganiaya Putu Satria Disebut Berasal dari Bali

Baca juga: KASUS LPG di Bali, Wayan Rawan Nekat Oplos, Hingga Korban Tewas Kebakaran Gudang Jadi 17 Orang!

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, I Gusti Ayu Ratna Dwijawati mengatakan, tim dari puskesmas sudah turun ke lapangan setelah ada informasi pasien meninggal karena demam berdarah. "Penyelidikan epidemiologi langsung kami lakukan setiap ada kasus demam berdarah," ungkapnya.

Kasus meninggal dunia karena demam berdarah sering terjadi karena faktor terlambat penanganan. Pasien masuk ke rumah sakit ketika sudah dalam keadaan Dengue Shock Syndrome (DSS). Dikutip dari lama Hello Sehat, dengue shock syndrome adalah komplikasi dari demam berdarah dengue yang sudah parah.

Pada orang yang mengalami dengue shock syndrome, gejala yang muncul bisa lebih serius dan bahkan dapat berujung pada perdarahan, syok atau penurunan tekanan darah secara tiba-tiba hingga kematian.

Layanan Rapid Test

Agar tidak terlambat penanganan, pihak Dinas Kesehatan menyediakan layanan rapid test demam berdarah di masing-masing puskesmas. Layanan ini dilakukan untuk deteksi dini bila terjadi penurunan trombosit pada pasien dengan gejala demam.

Layanan ini sudah tersedia di semua puskesmas di Kabupaten Klungkung dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang bergejala. “Ini merupakan salah satu upaya kami mendeteksi dini DBD." ujarnya.

"Layanan rapid diagnostic test (RDT) DBD disediakan oleh Pemerintah Pusat dan langsung disediakan di puskesmas untuk deteksi dini DBD," demikian sambung Gusti Ayu Ratna Dwijawati. (mit)


Bersih-bersih Cara Paling Efektif

Agar terhindar dari penyakit demam berdarah, cara yang paling efektif adalah membersihkan lingkungan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, I Gusti Ayu Ratna Dwijawati meminta warga menjaga lingkungannya masing-masing, terutama untuk melaksanakan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk.

"Seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus demam berdarah pada manusia," demikian ujar Gusti Ayu Ratna Dwijawati. (mit)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved