Berita Jembrana

Ipat Nyatakan Mundur dari Wakil Bupati Jembrana, Ungkap Tak Mampu Realisasikan Janji Politik

Ipat Nyatakan Mundur dari Wakil Bupati Jembrana, Ungkap Tak Mampu Realisasikan Janji Politik

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat saat memberikan keterangan - Manuver I Gede Winasa di Pilkada Jembrana 2024, Ipat Nyatakan Sikap Dampingi Kembang Hartawan 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat menyatakan bakal mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Jembrana, Selasa 30 Juli 2024.

Keputusan mundur sebagai Wakil Bupati Jembrana diambil atas berbagai pertimbangan.

Meskipun berat, keputusan ini dinilai Ipat jadi langkah yang tepat menjelang Pilkada 2024 mendatang.

Baca juga: Pacar Nyoman Widhiasa Kejang-kejang di Hadapan Penyidik Polresta Denpasar, Ungkap Chat Wanita Lain

Sebab, diketahui sendiri Ipat telah bercerai dengan I Nengah Tamba.

Ipat juga telah memilih berpasangan dengan Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan pada Pilkada 2024.

Disisi lain, pertimbangannya adalah untuk tidak menganggu sistem pemerintahan yang sedang berjalan saat ini.

Ipat menegaskan, tidak ingin berada dalam sebuah kapal yang sama namun arahnya justru berbeda dan praktis menimbulkan dinamika.

Baca juga: Nyoman Widhiasa Tewas di Tangan Pacar di Kos-kosan Denpasar? Ditemukan Seperti Ulah Pati

Surat pengunduran diri Ipat sebagai Wakil Bupati Jembrana sudah dibuat dan sudah ditandatangani hari ini.

Selanjutnya akan ditindaklanjuti.

"Hari ini, saya, Patriana Krisna mengajukan permohonan untuk berhenti sebagai Wakil Bupati Jembrana. Surat ini ditujukan kepada Mendagri serta ditembuskan ke berbagai pihak seperti Bupati Jembrana dan Ketua DPRD Jembrana," tegasnya.

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan dalam keputusan.

Pertama, adalah berkaitan dengan pilihan dan keputusan politik untuk menyikapi dinamika politik di Jembrana saat ini.

Apalagi dirinya sudah pernah menyatakan Tamba-Ipat tidak akan berpasangan lagi pada Pilkada 2024 mendatang.

Meskipun saat ini statusnya dalam pemerintahan masih Tamba-Ipat. 

"Saya pikir tidak elok rasanya, ketika dalam satu kapal, nahkoda (Bupati) dan saya sebagai Wakilnya masih berada di dalam kapal yang sama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved