bisnis

Sandiaga Uno Usul 20 Negara Dapat Bebas Visa! Pemberian Berdasar Urutan Tingkat Kunjungan Turis

Ia mengusulkan 20 negara yang akan mendapatkan bebas visa. Usulan tersebut didasarkan pada tingkat kunjungan tertinggi wisatawan mancanegara ke Indone

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
KUNJUNGAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ke Bali, Sabtu (31/8). Ia mengatakan Indonesia ditegur karena masih menerapkan Visa on Arrival (VoA) saat negara-negara lain mencabut kebijakan VoA dan beralih ke bebas visa.   

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia masih menerapkan Visa on Arrival (VoA) saat negara-negara lain mencabut kebijakan VoA.

Sandiaga mengungkapkan, Indonesia ditegur oleh World Travel and Tourism Council (WTTC) atau Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia karena masih menerapkan VoA. Negara lain yang sudah mencabut VoA memberlakukan kebijakan bebas visa kunjungan seperti yang dilakukan Indonesia sebelum pandemi Covid-19.

"Kita malah tadi ditegur World Economic Forums dan World Travel and Tourism Council yang menyatakan bahwa Indonesia ini adalah negara yang masih memberlakukan Visa on Arrival," ucap, Sandi saat kunjungannya ke Bali, Sabtu (31/8).

Ia mengusulkan 20 negara yang akan mendapatkan bebas visa. Usulan tersebut didasarkan pada tingkat kunjungan tertinggi wisatawan mancanegara ke Indonesia. Ia menyebut usulan tersebut saat ini sedang dikaji oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Gardu Listrik & Spanduk Dibakar! Warga Penolak Rempang Eco-City Diteror, Beranikan Diri Duduki Posko

Baca juga: Tembakan Bandar Narkoba Lukai Lengan Sandy! Pelaku Cemburu Pacarnya Digoda Mahasiswa Magang Bawaslu

"Ini yang sekarang dikaji di meja Bapak Presiden, sekarang hanya ASEAN yang bebas visa. Kami ingin perluas ke 20 negara dengan penyumbang wisatawan yang paling berkualitas dan berkelanjutan," tutupnya.

Sementara itu, jarak yang cukup jauh antara Bali selatan dan Bali utara menjadi kendala utama yang membuat wisatawan enggan berkunjung. Sandiaga mengatakan, rencana pembangunan infrastruktur menghubungkan Bali Selatan dan Bali Utara dengan jalan tol atau bandara baru.

"Alasan kenapa Bali utara susah menarik banyak wisatawan karena aksesibilitas. Saya juga diingatkan segera koneksinya lebih ditingkatkan. Kami mengumumkan tol yang menghubungkan Singaraja dan Denpasar akan diprioritaskan tahun depan untuk meningkatkan aksesibilitas," imbuhnya.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Buleleng, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali utara hanya sekitar 10 persen dari total kunjungan wisatawan ke Bali. Terkait pembangunan Bandara akan diputuskan di pemerintahan selanjutnya. “Bandara Bali Utara, yang mudah-mudahan sebagai tambahan aksesibilitas," bebernya.

Pemerintah juga perlu menyiapkan tata kelola pariwisata di Bali Utara sehingga tidak terjadi kelebihan turis seperti kondisi saat ini di Bali Selatan. Terlebih kata Sandi, Kota Singaraja merupakan ibu kota Kepulauan Sunda Kecil hingga tahun 1958.

"Karena ini (Kota Singaraja) pernah jadi ibukota Bali sampai tahun 60-an. Tata kelolanya ini harus betul-betul dikaji ulang supaya nanti pembangunannya mengacu pada destinasi. Sehingga tidak ada penumpukan di suatu area atau destinasi, namun tersebar mulai dari area Gerokgak sampai ke Tejakula," paparnya. (sar)


Uji Coba Paket Wisata

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menambahkan penerbangan ke Banyuwangi, Jawa Timur untuk pemerataan pariwisata.

Penerbangan ini sekaligus sebagai uji coba paket wisata yang menghubungkan destinasi wisata di Bali Utara, Bali Barat, dan Banyuwangi.

Rancangan paket wisata itu dikemas dari Watu Dodol dan Bangsring di Banyuwangi hingga ke Pemuteran dan Lovina, Buleleng.

“Koneksi destinasi ke destinasi ini dirancang melalui jalur laut. Harapannya agar dapat mengantarkan wisatawan lebih cepat dengan lebih banyak tempat tujuan wisata,” jelas Menparekraf, Sandiaga Uno.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved