Berita Bali

Peletakan Batu Pertama Mega Proyek Bali Urban, Kereta Bawah Tanah Beroperasi 2031 di Bali 

Upacara Ngeruwak atau peletakan batu pertama bertempat di Sentral Parkir Kuta, Kuta, Badung, pada Rabu Wage 4 September 2024 pagi.

ISTIMEWA
Upacara ngeruwak atau peletakan batu pertama Bali Urban Subway, bertempat di Sentral Parkir Kuta, Kuta, Badung, pada Rabu Wage 4 September 2024 pagi. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) bersama PT Bumi Indah Prima (BIP) melakukan Upacara Ngeruwak atau peletakan batu pertama sebagai tanda awal dimulainya mega proyek Bali Urban Subway.

Bali Urban Subway ini merupakan kereta bawah tanah yang juga disertai koridor modern. 

Upacara Ngeruwak atau peletakan batu pertama bertempat di Sentral Parkir Kuta, Kuta, Badung, pada Rabu Wage 4 September 2024 pagi. 

Upacara ini merupakan sebuah prosesi umat Hindu Bali kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, memohon anugerah dan lindungan-Nya sekaligus menghaturkan doa kepada alam agar pembangunan proyek Bali Urban Subway berjalan dengan lancar. 

Upacara Ngeruwak ini kemudian disertai dengan membersihkan pekarangan, lalu mengukur lahan. 

Baca juga: KASUS Anak Bakar Rumah Ortu di Buleleng, Suastama Tak Hanya Mabuk Ternyata Positif Narkoba!

Baca juga: HASIL Cek Kesehatan Paslon yang Akan Tarung Pilgub Bali Diserahkan! Begini Hasilnya

Ilustrasi LRT di Bali
Ilustrasi LRT di Bali (Tribun Bali/Dwi S)

Adapun Upacara peletakan batu pertama dilakukan oleh Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, diiringi doa yang dipimpin oleh Ida Ratu Peranda Geriya Gulingan.

Proyek Bali Urban Subway ini terwujud atas inisiasi Pemprov Bali yang kemudian ditindaklanjuti oleh PT SBDJ yang berkolaborasi dengan PT BIP untuk membangun sarana angkutan umum massal berbasis kereta di Pulau Bali
Dalam pelaksanaannya, PT SBDJ telah menetapkan PT Indotek sebagai kontraktor utama bersama China Railway

Construction Corporation (CRCC) yang akan bekerja sama dengan kontraktor lokal PT Sinar Bali Bina Karya (Sinar Bali).
Direktur Utama PT SBDJ, Ari Askhara, menjelaskan pemilihan kontraktor untuk proyek kereta bawah tanah ini.

“Kami melihat Indotek mempunyai kemampuan teknis yang mumpuni untuk mengerjakan proyek sebesar ini,” ujar Ari Askhara.

“Sedangkan CRCC kami pilih karena memang mempunyai reputasi sebagai kontraktor transportasi kereta global yang memiliki pengalaman membangun 200.000 km di lebih 100 negara.” 

Sedangkan PT Sinar Bali Bina Karya, kata Ari, adalah kontraktor lokal Bali penyedia ready mix dan precast terbaik di Bali sejak 1995. 

“Pemilihan PT Sinar Bali sebagai kontraktor lokal juga merupakan realisasi komitmen Konsorsium PT SBDJ dan PT BIP untuk memberdayakan dan mengembangkan sumber daya manusia asli Bali,” jelasnya.

Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase:

-    Fase Satu: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa – Cemagi (sepanjang 16 km)
-    Fase Dua: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Unud - Nusa Dua (sepanjang 13.5 km)
-    Fase Tiga: Kuta Sentral Parkir - Sesetan - Renon - Sanur (masih dalam tahap FS)
-    Fase Empat: Renon - Sukawati - Ubud (masih dalam tahap FS)

Ari Askhara mengatakan, pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah
keseluruhan Fase 2 diharapkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved