Berita Buleleng

Pengastulan Segera Miliki Rumah Pengolahan dan Pemasaran Ikan di Buleleng, Simak Beritanya

Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemasaran ikan dibiayai melalui anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan RI senilai Rp 349 juta lebih.

ISTIMEWA
PENGOLAHAN IKAN – Kondisi pembangunan fasilitas pengolahan dan pemasaran ikan di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM - Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng segera memiliki rumah pengolahan dan pemasaran ikan.

Fasilitas ini dibangun untuk mendukung produk olahan ikan plongos yang terkenal. Dengan adanya pabrik ini, diharapkan perekonomian nelayan di desa tersebut semakin meningkat.

Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemasaran ikan dibiayai melalui anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan RI senilai Rp 349 juta lebih.

Proses pembangunan diharapkan tuntas pada November mendatang. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng I Gede Putra Aryana mengungkapkan, fasilitas pengolahan dan pemasaran ikan tersebut nantinya dimanfaatkan untuk dua kelompok.

Baca juga: Truk Kontainer Seruduk Pohon Mahoni di Banyubiru Jembrana, Simak Beritanya!

Baca juga: CORET 3 Pemain Timnas Indonesia U20 Usai TC di Bali Oleh Indra Sjafri, Ada Apa & Siapa Dia?

Dikatakan dia, pembangunan fasilitas ini memang diprioritaskan di Desa Pengastulan. Alasannya, karena sebagian besar masyarakat di desa tersebut merupakan nelayan. Tak hanya itu, di desa ini juga terkenal dengan hasil olahan ikan plongos. 

“Ini merupakan ikan bakar yang dibumbui khusus. Para nelayan di sana ketika memang kerap mengolah ikan hasil tangkapan menjadi olahan plongos ini, sebelum dijual ke Pasar Seririt,” ucapnya. 

Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar pihaknya menghadirkan rumah pengolahan dan pemasaran, untuk memfasilitasi masyarakat sekitar.

Sehingga segala aktifitas mulai dari pengolahan hingga pemasaran, bisa difokuskan di satu tempat. 

“Maksud kami memusatkan seluruh kegiatan di gedung pengolahan ini, juga agar hasil tangkapan ikan dari nelayan lebih higienis.

Serta mendukung upaya pemerintah daerah menciptakan pangan Bergizi Beragam Sehat dan Aman (B2SA) untuk dikonsumsi Masyarakat,” tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved