Berita Jembrana

Temukan Sekolah Rusak Parah! Komisi I DPRD Jembrana Sidak Perdana

Kedua, Komisi I menerima informasi serta keluhan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) belum rampung hingga menjelang akhir tahun 2024 ini. 

ISTIMEWA
SIDAK - Komisi I DPRD Jembrana saat menggelar sidak ke sejumlah sekolah yang kondisinya rusak di wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (1/11). 

TRIBUN-BALI.COM - Jajaran Komisi I DPRD Jembrana menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah di Kabupaten Jembrana, Jumat (1/11). Sidak perdana setelah pelantikan anggota DPRD Jembrana periode 2024-2029 ini menemukan 2 poin masalah.  

Pertama, Komisi I menemukan sejumlah sekolah yang kondisinya perlu perbaikan. Selain itu, sejumlah pihak sekolah telah mengusulkan perbaikan sejak beberapa tahun lalu namun belum ditindaklanjuti hingga saat ini.

Kedua, Komisi I menerima informasi serta keluhan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) belum rampung hingga menjelang akhir tahun 2024 ini. 

Baca juga: SALAH Unggah Dokumen! 17 Pelamar Tidak Memenuhi Syarat, Hasil Seleksi Administrasi PPPK Buleleng

Baca juga: Kios Baru Tergenang Air,  Pasar Umum Negara Jembrana Kebanjiran

SIDAK - Komisi I DPRD Jembrana saat menggelar sidak ke sejumlah sekolah yang kondisinya rusak di wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (1/11).
SIDAK - Komisi I DPRD Jembrana saat menggelar sidak ke sejumlah sekolah yang kondisinya rusak di wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (1/11). (ISTIMEWA)

Sedikitnya, ada sekitar 20 persen dari total nilai yang belum diberikan ke masing-masing desa penerima. Hal ini mengakibatkan sejumlah program yang dijalankan pihak pemerintah desa terganggu.

Sejumlah sekolah yang ditinjau adalah di wilayah Kecamatan Mendoyo hingga Kecamatan Negara. Dari sekolah yang dikunjungi tersebut, ada sekolah yang mendesak perlu perbaikan karena rusak parah. Misalnya SDN 2 Yeh Embang di Banjar Bumbungan. 

“Sesuai pantauan, ada sejumlah sekolah yang butuh perbaikan,” kata Ketua Komisi I DPRD Jembrana, H. Sajidi, Jumat (1/11). 

Dia melanjutkan, sejak diketahui mengalami kerusakan, pihak sekolah sejatinya mengusulkan perbaikan. Bahkan usulan tersebut dilakukan sejak tahun 2019 lalu. 

Namun, hingga saat ini belum ada realisasinya. “Di tahun berikutnya sempat diusulkan tapi belum ada tanggapan. Ini sebaiknya harus segera mendapatkan penanganan. Karena kami lihat kondisi sekolah sangat memprihatinkan dan membahayakan untuk warga sekolah tersebut,” ungkapnya. 

Kemudian, kata dia, ada juga sekolah kekurangan ruang kelas atau ruang belajar. Hal ini ditemukan di SDN 2 Kaliakah, Kecamatan Negara. 

Dengan kondisi ini, kata dia, pihaknya menekankan agar instansi terkait segera tanggap dan melakukan kajian terhadap usulan terkait perbaikan sekolah

“Tentunya kami akan segera koordinasikan ke pihak terkait agar segera ditangani. Kami harap melakukan perencanaan yang matang dan penganggaran yang ada,” tegasnya. 

Di sisi lain, kata dia, pihaknya juga menerima informasi keterlambatan pencarian dana ADD di Jembrana. Rata-rata pihak desa masih belum menerima sekitar 20 persen dari total nilai di akhir tahun ini. 

Dia menyebutkan, sesuai hasil klarifikasi ke desa, pihaknya mendapatkan informasi kalau keterlambatan transfer dana ADD karena ada beberapa desa yang mengalami keterlambatan administrasi.

“Memang ada desa yang membijaksanai biaya rutin dan lainnya. Tetapi keterlambatan ini jelas mengakibatkan pelaksanaan kegiatan juga terhambat. Kami berharap hal ini tidak terjadi lagi ke depannya,” harapnya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved