Politik Nasional

KOSTER & Kepala Daerah Kader PDIP Lain di Bali Kompak Ikuti Retret Gelombang 2, Usai Absen Pertama

Retret gelombang II bersama dengan sejumlah Kepala Daerah yang masih berproses perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di MK.

ISTIMEWA
Gubernur Bali Wayan Koster bersama 8 bupati/wali kota se Bali dari PDIP. Kepala daerah dari PDIP ini siap mengikuti retreat gelombang kedua. 

TRIBUN-BALI.COM  - Gubernur Bali periode 2025-2030, Wayan Koster, memastikan seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP di Bali tetap solid.

Koster menegaskan dirinya dan 8 bupati/wali kota dari PDI Perjuangan (PDIP) akan mengikuti retret kepemimpinan yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada gelombang kedua.

Koster juga memastikan tidak ada perpecahan atau ketidakharmonisan di internal kader PDIP Bali. “Kami tetap solid.

Kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP di Bali akan mengikuti retret gelombang kedua sesuai jadwal yang telah ditentukan, masih menunggu selesai proses gugatan sebanyak 40 Kepala Daerah di MK (Mahkamah Konstitusi), setelah itu semua kepala daerah dan wakil kepala daerah Provinsi Bali dari PDI Perjuangan dipastikan ikut acara retret pada gelombang kedua,” tegas Koster, Rabu (26/2).

Retret gelombang II bersama dengan sejumlah Kepala Daerah yang masih berproses perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di MK.

Baca juga: TITAH Baru Megawati, Kepala Daerah Kader PDIP Agar Balik ke Daerahnya, Silakan Kirim Sekda ke Retret

Baca juga: TITAH Megawati Kepala Daerah Tidak Ikut Retret Agenda Presiden Prabowo, Koster & Mahayastra Ikuti

Gubernur Koster saat mengikuti serangkaian acara pelantikan di Jakarta.
Gubernur Koster saat mengikuti serangkaian acara pelantikan di Jakarta. (ISTIMEWA)

Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini menegaskan bahwa partisipasi kepala daerah PDIP Bali dalam retret ini adalah bentuk kedisiplinan dan komitmen terhadap penguatan kepemimpinan daerah. “Kami selalu patuh pada arahan partai dan siap menjalankan tanggung jawab kami untuk rakyat Bali,” kata dia.

Bupati Badung, Wayan Ardi Arnawa akhirnya angkat bicara mengenai penundaan mengikuti retret. Ia mengaku memiliki alasan tertentu dan menyebutkan masih ada tahap II.

Saat pelaksanaan forum Musrenbang RKPD Tahun 2026 di Kecamatan Kuta Selatan pada Rabu (22/2), mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Badung itu mengakui tidak mengikuti retret dan memilih untuk balik ke Bali. “Iya saya batal ikut retret,” kata Adi Arnawa.

Bupati asal Desa Pecatu ini mengaku, sejatinya saat pelaksanaan retret pihaknya bersama kepala daerah lainnya di Bali sudah berada di Yogyakarta. Namun karena suatu dan lain hal, pihaknya memutuskan untuk tidak ikut retret yang masih berlangsung saat ini.

“Kami sudah bersurat kepada Kemendagri atas hal tersebut dan Mendagri juga sudah memberikan permakluman. Jadi secara resmi Pak Gubernur, wali kota dan saya mewakili menandatangani untuk memohon penundaan kepada Mendagri,” jelasnya.

Kendati demikian, Mendagri katanya juga memberikan opsi terkait pelaksanaan retret. Salah satunya opsi mengutus Sekretaris Daerah (Sekda) untuk ikut dalam kegiatan. Hanya saja, karena pertimbangan retret dilaksanakan untuk kepala daerah, maka diputuskan bahwa pihaknya akan mengikuti retret, walaupun nanti di gelombang kedua. “Karena ini untuk kepala daerah lantas kenapa hal itu harus diikuti Sekda. Makanya kami sepakati ikut gelombang kedua,” bebernya.

“Sebenarnya kapan saja kita dibolehkan masuk retret, tetapi dengan berbagai pertimbangan kita memutuskan untuk masuk ke gelombang kedua atau kegiatan sejenisnya yang akan diselenggarakan Kemendagri,” kata dia.

Sejatinya, kata Adi Arnawa pelaksanaan retret penting dilakukan dalam rangka melakukan harmonisasi dan menyelaraskan program-program pemerintah pusat dengan daerah. Bahkan paling penting adalah terbangunnya komunikasi dengan kepala daerah lainnya, tekait program ke depan untuk Indonesia.

“Pada intinya saat ini kami masih menunggu teman-teman lain yang masih berproses di MK,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengaku akan ikut program retret pada gelombang dua. Ia juga menegaskan tidak akan diwakili Sekda. Hal tersebut diungkapkan Sutjidra saat ditemui Rabu (26/2).

Dijelaskan dia, retret ini merupakan program pembekalan dari pemerintah pusat, untuk setiap kepala daerah yang dilantik. Perbedaannya, saat ini program pembekalan dilaksanakan dengan skup yang lebih luas dan berlangsung di outdoor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved