Kasus TPPO dan CPMI di Bali
DIPAKSA Menipu & Disiksa! Kisah Agus Ariawan, 8 Bulan Jadi Korban TPPO, Perbatasan Thailand-Myanmar
Tidak hanya dipaksa menjadi penipu untuk menguras uang laki-laki. Agus juga kerap mengalami siksaan jika tidak memenuhi target pendapatan.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Delapan bulan lamanya Kadek Agus Ariawan, pria asal Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Tidak hanya dipaksa menjadi penipu untuk menguras uang laki-laki. Agus juga kerap mengalami siksaan jika tidak memenuhi target pendapatan.
Agus yang ditemui di kediamannya menceritakan, lokasi perusahaan itu berada di perbatasan Myanmar dan Thailand.
Warga sekitar kerap menyebut lokasi itu dengan KK Park. Di tempat inilah Agus dipekerjakan sebagai seorang penipu alias scam love. Modusnya yakni bergerak secara daring, dengan berkedok mencari cinta atau pasangan.
“Saya dan pekerja lain berpura-pura menjadi seorang wanita bernama Mei, untuk memancing pria agar bisa dikuras uangnya,” ujarnya saat ditemui Minggu (23/3).
Agus menjelaskan, sosok Mei ini memang ada dalam kehidupan nyata. Namun ia tidak bekerja di perusahaan penipuan ini.
Oleh perusahaan, sosok Mei dimanfaatkan untuk menggaet pria. Kata Agus, sosok Mei ini digambarkan sebagai wanita sukses yang bekerja pada bidang desain. Ia juga memiliki toko busana yang berada di Korea Selatan.
Baca juga: GIRI Prasta & Jaya Negara Beri Dana Punia Rp45 Juta, Kebut Buat Ogoh-ogoh Baru Pasca Terbakar
Baca juga: JENAZAH Terjun ke Sungai di Mendoyo, Ambulans Kecelakaan, Polsek & Puskesmas Evakuasi ke Rumah Duka!

Penipuan yang dilakukan perusahaan ini terbagi dalam banyak divisi. Mulai dari menggunakan sosok Mei untuk memancing perhatian pria melalui media sosial tiktok, mencatat data-data penting dari target yang menjadi korban, hingga mendekati korban untuk dieksekusi (dikuras hartanya).
Agus sendiri berada pada divisi terakhir, yakni sebagai eksekutor. Ia terlebih dahulu mendapatkan data-data target dari divisi lain, kemudian memulai mendekati korban melalui pesan pribadi.
“Semua bahan sudah disiapkan oleh perusahaan. Mulai dari data pribadi target seperti identitas hingga jenis pekerjaannya. Termasuk bahan-bahan terkait Mei berupa kehidupan sehari-harinya,” kata dia.
“Baik dalam bentuk foto maupun video semua ada. Semisal dia sedang makan di restoran, bermain golf, foto selfie, semua sudah disiapkan datanya,” kata Agus.
Bahkan apabila target merasa ragu dan meminta untuk melakukan panggilan video, Agus mengatakan pihak perusahaan juga sudah menyiapkan model wanita untuk berperan sebagai Mei. Dalam hal ini perusahaan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yakni Deepfake, untuk mengubah wajah model wanita agar terlihat seperti Mei.
“Seluruh pekerjaan dilakukan memanfaatkan teknologi AI. Termasuk saya membalas pesan korban, juga menggunakan teknologi AI. Karena saya tidak paham bahasa mereka,” jelasnya.
Target penipuan yakni orang-orang dari negara Irak, Turki, hingga Rusia pada rentang usia minimal 30 tahun. Sebelum masuk list target, para calon ini terlebih dulu diseleksi, yakni dengan mencari tahu pekerjaan serta perkiraan nominal gaji. “Yang masuk list hanya mereka yang gajinya setara 1000 USD. Di bawah itu pasti akan tersingkir,” imbuhnya.
Dalam pekerjaannya, Agus diberi tenggat waktu selama empat hari. Pada hari pertama, mula-mula Mei kembali melakukan kontak dengan target kemudian memastikan kebenaran data pribadi target. Hari kedua dan ketiga, target akan dibuat nyaman berbalas pesan singkat.
KATAK Diduga Keluar Negeri, Agus & Sunaria Jalani Pemeriksaan di Polres Buleleng, Pemeriksaan TPPO |
![]() |
---|
AGUS & Sunaria Datangi Polisi, 2 Korban TPPO Jalani Pemeriksaan Pertama di Polres Buleleng |
![]() |
---|
CEGAH TPPO & TPPM, Agus dan Sunaria Dilibatkan Sosialisasi oleh Imigrasi Singaraja, Undang Perbekel |
![]() |
---|
KATAK 'Jual' Agus & Sunaria ke Myanmar Hingga Disiksa! Ini Cara Menghindari TPPO & Negara Rawan! |
![]() |
---|
IDENTITAS Katak Sang Penjerumus Agus & Sunaria Jadi Korban TPPO di Myanmar Sudah Dikantongi Polisi! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.