Human Interest Story
Kisah Agus Ariawan 8 Bulan Jadi Korban TPPO, Kerja Tanpa Gaji, Disiksa Hampir Tiap Hari
Seluruhnya diceritakan Kadek Agus saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng pada Sabtu 22 Maret 2025.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Di perbatasan itulah saya sempat berontak. Namun saat itu, salah satu teman rombongan menenangkan saya. Ia mengatakan bisa saja lokasi tempat kerja berada di perbatasan. Sehingga saya berusaha tetap tenang,” ujarnya.
Namun setibanya di lokasi, Agus melihat orang-orang bersenjata menjaga portal-portal perbatasan.
Ia dan rekan-rekannya tidak bisa melawan dan terpaksa mengikuti instruksi hingga akhirnya dijemput oleh orang Tiongkok yang merupakan bosnya untuk dibawa ke portal ketiga.
“Dalam perjalanan itu saya sudah pasrah. Pikiran saya sudah aneh-aneh apakah saya akan dijadikan budak atau bagaimana,” ucapnya.
Agus mengungkapkan, ia dibawa ke daerah terpencil di Myawaddy, Myanmar. Oleh warga sekitar, tempat ini disebut KK Park.
Lokasinya di sebuah lembah yang dikelilingi bukit, yang aksesnya melewati hutan.
Walaupun terpencil, Agus menyebut lokasi itu seperti kota.
Ada mini market, ada klinik, dan banyak perusahaan. Saat tiba di perusahaan awalnya Agus tidak mau kerja.
Ia sempat diancam untuk dibunuh. Namun karena sudah pasrah, Agus mengaku tidak masalah jika memang harus meninggal.
Tapi hal tersebut justru dianggap melawan oleh pihak perusahaan. Agus justru mengalami penyiksaan selama sepekan.
“Karena selama seminggu itu saya tidak mau kerja, saya disetrum, dipukuli, dicambuk. Akhirnya saya dibujuk teman-teman agar ikuti alurnya. Selama itu juga saya mencari cara bagaimana agar bisa melapor ke petugas di Indonesia,” ujarnya.
Agus bekerja di perusahaan scam (penipuan). Di tempat ini, Agus menjadi scam love atau penipu yang bergerak secara daring, dengan berkedok mencari cinta atau pasangan, dengan target orang-orang dari negara Irak, Turki, hingga Rusia.
Pada pekerjaan itu, Agus diminta menguras uang targetnya dalam waktu 4 hari.
Pekerjaan menipu itu ia lakoni selama berbulan-bulan. Apabila tidak mencapai target, maka Agus akan disiksa sebagai konsekuensi.
“Targetnya ratusan ribu dolar. Target ini sifatnya bulanan. Apabila kita tembus target, maka bulan selanjutnya target akan bertambah. Namun ada juga target harian. Apabila tidak ada penarikan pada hari itu, konsekuensinya jelas disiksa,” ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.