Berita Klungkung

Diwacanakan Naik Tipe C, RS Gema Santi Nusa Penida Hanya Miliki 4 Dokter Spesialis Tetap

Diwacanakan Naik Tipe C, RS Gema Santi Nusa Penida Hanya Miliki 4 Dokter Spesialis Tetap

istimewa
RS Gema Santi. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - RS Gema Santi di Nusa Penida diwacanakan untuk naik kelas dari Tipe D ke Tipe C.

Untuk merealisasikan wacana ini, harus ditunjang oleh fasilitas dan SDM yang memadai. 

Sementara sampai saat ini, jumlah dokter spesialis tetap di RS Gema Santi Nusa Penida hanya 4 orang.

Baca juga: VIDEO VIRAL Jalan Rusak Pakisan-Klandis Buleleng Bali, Wabup ke Lokasi, Bakal Dipasang Guard Rail!

Direktur RS Gema Santi Nusa Penida dr. I Ketut Rai Sutapa mengatakan, saat ini hanya ada 4 dokter spesialis tetap berstatus ASN di rumah sakit yang ia pimpin, yakni dokter Spesialis Anak, Spesialis Bedah, Spesialis Interna, dan Spesialis Saraf.

"Sisanya kami masih mengandalkan tenaga tidak tetap," ujar dr. I Ketut Rai Sutapa, Rabu (14/5/2025).

Baca juga: DPRD Gianyar Susun Ranperda Pelestarian Seni dan Budaya, Perusak Kesenian Terancam Sanksi

Dokter spesialis tidak tetap itu berasal dari program PGDS (Program Pendayagunaan Dokter Spesialis), yakni untuk layanan Spesialis Obgyn, Radiologi, dan Patologi Klinik. Serta residen mandiri yakni dokter Spesialis Anastesi.


Terkait wacana naik tipe rumah sakit, menurut dr. Sutapa regulasi saat ini untuk naik kelas masih mempertimbangkan ketersediaan tempat tidur (TT) untuk perawatan.


Misalnya untuk RS Tipe C, minimal tersedia 100 tempat tidur. Serta untuk tempat tidur intensif minimal 10 persen dari total kapasitas tempat tidur yang tersedia. Serta tempat tidur isolasi, minimal 10 persen dari total kapasitas tempat tidur yang tersedia.


"Kalau Saat ini kami di RS Gema Santi dengan Tipe D, berkapasitas 50 tempat tidur perawatan, serta 6 tempat tidur intensif, dan 9 tempat tidur untuk isolasi," jelasnya.


dr. Ketut Rai Sutapa menambahkan, RS Gema Santi yang saat ini memiliki fasilitas jumlah 50 tempat tidur, sebemarnya sudah mencukupi untuk layanan rawat inap. 


Namun kebutuhan masyarakat saat ini, perlu ditambah lagi dengan pelayanan spesialis agar lengkap, sehingga rujukan juga berkurang. Tentunya hal ini harus ditunjang dengan penambahan dokter spesialis dan sarana prasarana.


"Kalau data kami saat ini, tujukan yang angkanya tinggi yakni spesialis jantung, bedah orthopedi, serta hemodialisa (cuci darah). Tapi untuk tahun 2025 ini, hemodialisa sudah tuntas karena kami sudah buka layanan cuci darah," jelas Sutapa.


Ia berharap kebutuhan dokter spesialis di RS Gema Santi Nusa Penida bisa terpenuhi. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang harus menyebrang lautan, untuk dirujuk ke rumah sakit di luar Nusa Penida.


Sementara Bupati Klungkung I Made Satria mengatakan, kekurangan dokter spesialis menjadi tantangan tersendiri di RS Gema Santi. Pihaknya berencana menawarkan insentif menarik guna menarik minat dokter bertugas di Nusa Penida


Ia juga membuka kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengembangan fasilitas rumah sakit.


"Nanti kita pertimbangkan juga kerjasama untuk pengembangan fasilitas rumah sakit," jelas Satria. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved