Kapal Tenggelam di Selat Bali

TUNGGU Ajik Sampai Ketemu, Pencarian Penumpang Hari Kedua KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Nihil!

Dewa Adnyana merupakan satu di antara penumpang KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali yang belum ditemukan.

DOK TRIBUN BALI
KARAM - KMP Tunu Pratama Jaya yang berlayar dari Ketapang ke Gilimanuk pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB DAN dilaporkan tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB. Dari manifest sementara, kapal tersebut mengangkut 65 orang. 

Kadek Oka bekerja sebagai sopir truk di perusahaan distributor semen di Klungkung. Ia menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk membawa satu unit truk semen nomor polisi DK 8565 MH. Ia berangkat bersama rekannya, Eko Satrio yang juga membawa truk semen dengan plat DK 8153 AD.

“Kami kemarin menunggu di posko Gilimanuk. Saya melihat banyak ambulans hilir mudik, tetapi saudara saya belum ada kabar,” kata Nyoman Parsua, salah satu keluarga Kadek Oka, Jumat (4/7).

Awalnya keluarga mendapat kabar musibah kapal tenggelam itu dari kerabat mereka di Desa Tusan. Mendapat kabar itu, lima anggota keluarga langsung berangkat ke Gilimanuk untuk mencari kepastian.

Hingga Jumat (4/7), istri dan anak sulung Kadek Oka masih berada di Pelabuhan Gulimanuk. Keluarga pun berharap Kadek Oka ditemukan dengan selamat.

Keluarga I Kadek Oka merasa cemas menanti kabar. Setiap handphone berdering, mereka berharap ada kabar baik dari tim pencarian.

Kakak kandung dari Kadek Oka, I Putu Suparno mengatakan, dirinya mendapat kabar kapal tenggelam itu dari kerabatnya di Desa Tusan, Kamis (3/7). Kagetnya lagi, dalam manifest penumpang yang beredar ada nama Kadek Oka. 

“Pagi-pagi kami dapat kabar kalau kapal tenggelam, dan adik saya termasuk salah satu penumpangnya. Kerabat kami tahu dari HP, lihat manifest penumpang,” ungkap Suparno, Kamis (3/7).

Setelah mendapatkan kabar itu, lima anggota keluarga langsung bergegas ke Pelabuhan Gilimanuk. Mereka menanti kabar daei keberadaan Kadek Oka.

Namun tidak kunjung ada kabar, keberadaan pria yang memiliki 2 anak tersebut. “Sekarang istri dan anak sulungnya masih berada di Gilimanuk,” ungkapnya.

Kadek Oka dikenal sebagai sosok yang rajin bekerja. Meskipun telah dikaruniai 4 cucu, ia masih giat bekerja sebagai sopir salah satu perusahaan distributor semen di Klungkung. 

Untuk diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 65 orang. Di antaranya 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sedangkan dari insiden tenggelamnya kapal tersebut, 35 orang telah ditemukan.

Dari jumlah tersebut sebanyak 29 orang dinyatakan selamat dan 6 orang meninggal dunia. Sementara 30 orang masih belum diketahui keberadaannya. (mer/mpa/mit)

PERSIAPAN - Tim SAR gabungan saat melakukan persiapan peralatan penyelamatan dan evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya di hari kedua, Jumat 4 Juli 2025.
PERSIAPAN - Tim SAR gabungan saat melakukan persiapan peralatan penyelamatan dan evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya di hari kedua, Jumat 4 Juli 2025. (istimewa)

KNKT Investigasi Penyebab Tenggelam 

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memantau langsung proses evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya, di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7) malam.

Menhub Dudy telah menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

“Keselamatan penyeberangan adalah prioritas utama. Karena itu, saya sudah menginstruksikan KNKT untuk melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan dan berkomitmen untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa,” kata Menhub Dudy.

Menhub juga menginstruksikan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya untuk melanjutkan dan mempercepat pencarian korban. Ia berharap pencarian yang dilakukan dapat menemukan lebih banyak lagi korban yang selamat.  

Namun demikian, ia meminta seluruh pihak untuk bersabar, sebab fokus utama yang saat ini dilakukan adalah upaya maksimal melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban.

“Kita punya golden time yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pencarian dan pertolongan korban KMP Tunu Pratama Jaya. Kami berharap bisa menemukan lebih banyak lagi penumpang yang selamat,” ujar Dudy.

Dudy menjelaskan, jumlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diketahui sebanyak 53 orang, sedangkan awak kapal berjumlah 12 orang.  Adapun total kendaraan yang diangkut berjumlah 22 unit.

“Hingga malam ini (kemarin), korban selamat yang berhasil ditemukan oleh tim gabungan berjumlah 29 orang, sementara yang meninggal 6 orang. Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga korban dan bagi korban yang selamat, saya berdoa semoga segera diberikan kesembuhan,” terang Menhub Dudy.

Terkait penumpang kapal yang tidak terdaftar dalam manifest, Menhub Dudy menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan konfirmasi dan verifikasi ulang untuk memastikan kebenarannya. “Kami akan melakukan verifikasi untuk memastikannya, termasuk apakah ada penumpang yang selamat namun belum melaporkan,” tambahnya.

Proses pencarian terhadap 30 korban yang belum ditemukan dilanjutkan dengan menerjunkan sejumlah alut. Tim SAR gabungan kembali melanjutkan upaya pencarian terhadap 30 orang korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.

Pada hari H+2 pencarian, Jumat (4/7) proses pencarian melibatkan ratusan personel gabungan serta sejumlah Alut (alat utama) darat dan udara, serta mendapat dukungan penuh dari nelayan sekitar.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno selaku SMC (SAR Mission Coordinator) mengatakan, dalam pencarian H+2 ini, ada dua OSC (On Scene Coordinator), yaitu OSC untuk wilayah Ketapang oleh Danlanal Banyuwangi, sedangkan OSC untuk wilayah Gilimanuk oleh Kepala Kantor SAR Denpasar. 

Eko Suyatno menjelaskan, ada delapan SRU Laut yang bergerak melakukan pencarian di delapan area di wilayah perairan Selat Bali dari utara hingga selatan. Sejumlah Alut SAR laut yang digunakan, yaitu KRI Tongkol 517, KRI Teluk Ende 813, KN SAR 249 Permadi, KN SAR Arjuna, KNP Grantin, RIB 03 dan RBB Pos SAR Banyuwangi, serta RIB 01 Pos SAR Jembrana. 

Pergerakan SRU udara di bawah koordinasi Kepala Kantor SAR Surabaya. Adapun Alut udara yang digunakan, yaitu 1 unit helikopter Basarnas, 1 unit helikopter milik Bali Air, serta 1 pesawat CN 235 dari Baharkan Polri, untuk menjangkau area pencarian yang lebih luas ke arah selatan. Pencarian udara juga dilakukan dengan menggunakan drone. 

Selain pencarian di laut dan udara, tim SAR gabungan juga mengerahkan puluhan personel gabungan untuk melakukan pemantauan di seluruh wilayah pesisir selat Bali, baik dari sisi Ketapang maupun dari sisi Gilimanuk. Pemantauan darat ini melibatkan sejumlah unsur SAR yang terlibat serta dibantu masyarakat dan nelayan sekitar. 

Eko Suyatno juga mengatakan pihaknya menyiagakan tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) dan potensi SAR berkemampuan Dive Rescue yang telah berada di Ketapang. Apabila cuaca memungkinkan dan sewaktu-waktu dibutuhkan, SRU penyelam akan dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian

Proses pencarian 30 korban hilang pada insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, hingga kini masih dilakukan. Seluruh instansi baik pemerintah maupun swasta, turut membantu pencarian para korban. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas) Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan, pencarian korban yang dinyatakan hilang pada hari kedua dilakukan melalui jalur darat, laut dan udara.

Misalnya untuk jalur darat. Tim SAR Gabungan dari berbagai instansi melakukan penyisiran di pesisir pantai Pebuahan. “Itu sudah dilaksanakan tim satgabungan yg ada di sana. Selain pencarian, kami juga terus melakukan komunikasi dengan masyarakat serta nelayan setempat yang turut melaksanakan pencarian,” jelasnya Jumat (4/7).

Upaya pencarian juga memaksimalkan seluruh sarana dan prasarana yang ada. Misalnya pencarian dari udara yang melihatkan helikopter milik Basarnas, hingga helikopter swasta Air Bali.

“Termasuk sarana udara milik TNI AL dan kepolisian berupa helikopter dan pesawat juga dikerahkan. Kami juga mengerahkan dua unit drone inframerah, untuk mendeteksi keberadaan objek di permukaan dan bawah laut,” ucapnya. 

Untuk Alut laut, Basarnas mengerahkan dua unit kapal. Yakni KN SAR Permadi dan KN SAR Arjuna. Pun demikian Tim SAR Gabungan Bali juga kerjasama dengan Tim SAR Gabungan dari Banyuwangi. “Tidak ada tantangan dalam pencarian hari ini. Sebab kondisi cuaca sangat mendukung. Demikian juga dengan ombak tidak begitu tinggi,” ucapnya. 

Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 35 orang korban berhasil ditemukan tim SAR gabungan, dengan rincian 29 orang ditemukan selamat dan 6 orang ditemukan meninggal. Sementara itu, korban yang belum ditemukan sebanyak 30 orang. 

Menhub Dudy pun mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan pertolongan ini. Dudy berpesan kepada seluruh petugas untuk tetap mengutamakan keselamatan di lapangan.

“Mengingat kondisi cuaca di Selat Bali yang kurang bersahabat, saya meminta seluruh petugas untuk tetap memerhatikan faktor keselamatan. Semoga kerja sama dari seluruh tim gabungan memberikan hasil yang maksimal,” sebutnya.

Terpisah, Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati juga mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat yang merasa atau ada keluarga terkait dengan insiden KMP Tunu Pratama Jaya agar segera mendatangi posko terdekat.

Ada tiga pos yang disediakan untuk masyarakat memperoleh informasi dan menyampaikan informasi terkait insiden kapal tenggelam tersebut. 

Di sisi lain, Menhub Dudy pun mengajak seluruh pihak, termasuk operator penyeberangan dan masyarakat untuk bersama-sama memperkuat budaya keselamatan di sektor penyebrangan. Ia berjanji akan memberikan informasi terkini kepada publik seiring perkembangan penanganan insiden. (mpa/zae/mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved