Berita Bali
PENCARIAN Korban KMP Tunu Pratama Jaya Terkendala Cuaca Buruk, Ini yang Dilakukan Tim SAR
PENCARIAN Korban KMP Tunu Pratama Jaya Terkendala Cuaca Buruk, Ini yang Dilakukan Tim SAR
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Upaya pencarian terhadap para korban musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya dark Ketapang menuju Gilimanuk, telah dilakukan tim SAR gabungan hingga Jumat (4/7/2025) pukul 16.00 WIB kemarin.
Tidak hanya di laut, upaya pencarian juga dilakukan melalui udara dan darat.
Pencarian di laut dilakukan di wilayah perairan Selat Bali, dari utara hingga selatan.
Pada saat yang bersamaan, tiga Search Rescue Unit (SRU) udara juga melaksanakan pencarian dari arah utara ke selatan.
Baca juga: SEBELUM KMP Tunu Pratama Jaya Berangkat, Kadek Oka Beri Tanda Musibah Dengan ini
Sedangkan SRU darat, melakukan pemantauan di seluruh wilayah pesisir selat Bali, baik dari sisi Ketapang maupun dari sisi Gilimanuk.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno mengatakan bahwa upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan pada H+2 ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Baca juga: LPG 3 Kg Satu Harga Bakal Diterapkan 2026: Gas Elpiji Terjangkau dan Merata di Seluruh Indonesia
Lebih lanjut Eko Suyanto menyampaikan, kendala yang dihadapi oleh tim SAR gabungan dalam proses pencarian ini kondisi cuaca di perairan selat Bali yang tidak bersahabat.
Dimana menurut data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, kondisi cuaca hujan ringan, kecepatan angin berkisar diantara 4 hingga 14 knots dari arah selatan ke barat daya, ketinggian gelombang berkisar diantara 0,4 hingga 1,25 meter, serta kecepatan arus 0,86 – 2,06 m/s dominan ke arah selatan.
Menanggapi informasi dari Kedutaan Besar Malaysia terkait adanya WNA asal Malaysia yang dikabarkan menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
Eko Suyatno selaku SAR Mission Coordinator (SMC) telah merespon dengan mengerahkan unsure dari BPBD Provinsi Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepolisian guna menelusuri Nopol mobil travel yang disinyalir ditumpangi oleh WNA asal Malaysia tersebut.
"Setelah ditelusuri, kami menemukan data dari Nopol kendaraan tersebut memang menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Namun dari delapan nama dalam manifest travel itu, tidak terdapat nama WNA yang dimaksud," ujar Eko Suyatno.
Dari data korban selamat yang telah di-release, pada Kamis (3/7/2025), tim SAR gabungan mendapatkan konfirmasi dari ASDP dan Kepolisian adanya perubahan data.
Awalnya tercatat terdapat 29 orang korban selamat, dengan hasil 21 orang korban selamat telah diserahkan kepada pihak keluarga di Ketapang, dan 8 orang korban telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk.
Namun setelah dilakukan konfirmasi dan rekonfirmasi, terdapat 9 orang korban selamat dan telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk.
"Dari hasil rekonfirmasi data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah korban kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan sebanyak 36 korban, dengan rincian 30 korban selamat dan 6 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," imbuh Eko Suyatno.
Dengan demikian, data korban yang masih belum ditemukan sesuai data manifest kapal yakni 29 orang.
"Sebelumnya dari data nama korban selamat tidak ada korban atas nama Yudi atau Wahyudi, namun ternyata yang bersangkutan sudah ditemukan selamat dan sudah dijemput oleh pihak keluarga di Gilimanuk tanpa melapor terlebih dahulu kepada Posko SAR Gabungan di Gilimanuk," ungkap Eko Suyatno.
Adapun unsur SAR yang terlibat dalam operasi SAR H+2 ini, diantaranya Kantor Pusat Basarnas, Kantor SAR Surabaya, Kantor SAR Denpasar, Lanal Banyuwangi, Lanal.Gilimanuk, Wing Udara 2 Puspenerbal, Ditpolairud Polda Jatim, Satbrimob, BSG (Basarnas Special Group), KSOP Banyuwangi, ASDP Ketapang, BMKG, Syahbandar Gilimanuk, KPLP Gilimanuk, Polres Banyuwangi, Satpolairud Banyuwangi, Satpolairud Polda Bali, Kodim 0825 Banyuwangi, BPBD Prov Jatim, Koramil Banyuwangi Kota, KP3 Banyuwangi, BPTD Gilimanuk, BPBD Kab. Banyuwangi, Damkar, Tagana, BKK Banyuwangi, Bali Air, nelayan sekitar dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.
Sejumlah Alut SAR yang digunakan, diantaranya helikopter Basarnas Dauphin HR 3606, helikopter Ditpolairud Polda Jatim, helikopter Bali Air, KRI Tongkol 517, KRI Teluk Ende 813, KN SAR 249 Permadi, KN 229 SAR Arjuna, KN Cundamani P.116, KNP Grantin, Kapal Pengawas Hiu Macan Tutul dari KKP, RIB 03 dan RBB Pos SAR Banyuwangi, RIB 01 Pos SAR Jembrana, Speed boat Satpolairud Banyuwangi, Speed boat KPLP Gilimanuk, serta sejumlah Alut lainnya.(*)
UPAYA PHDI Denpasar Ringankan Beban Umat, Gelar Upacara Menek Kelih Hingga Metatah Massal |
![]() |
---|
Gelar Aksi Damai ke Kantor Gubernur, Partai Buruh Exco Bali Tuntut Stop PHK dan Hapus Outsourcing |
![]() |
---|
Kejati Bali Dorong Penanganan Tindak Pidana Korupsi Lewat Mekanisme DPA, Lazim di Luar Negeri |
![]() |
---|
Pemprov Bali Nantikan Pusat Untuk Penentuan Lokasi Tersus LNG |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Bali Ditutup Hampir Dua Jam, Antrean Kendaraan Mengular |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.