Kapal Tenggelam di Selat Bali

JENAZAH Kadek Oka Langsung Diaben, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Tiba di Klungkung

Sementara update proses pencarian hingga Selasa (8/7), jumlah korban KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam yang sudah ditemukan sebanyak 40 orang.

istimewa
EVAKUASI – Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Perairan Selat Bali, Selasa (8/7). Kemarin, tim gabungan menemukan dua jenazah di perairan selat Tanjung Anjir Sembulungan, Banyuwangi. Inset: Keluarga dan masyarakat melakukan persiapan pengabenan terhadap I Kadek Oka di rumah duka di Banjar Nesa, Kecamatan Banjarangkan, Selasa (8/7). 

SMC Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya, E. Eko Suyatno, mengatakan jenazah pertama ditemukan oleh nelayan dini hari tadi sekitar pukul 01.24 WIB.

Penemuan ini kemudian ditindaklanjuti oleh tim SAR gabungan dengan mengerahkan SRU untuk mengevakuasinya. 

Jenazah pertama yang ditemukan ini diduga berjenis kelamin laki-laki, memiliki ciri-ciri fisik, yaitu memakai kaos lengan pendek warna hitam dan celana pendek warna hitam.

Tim SAR gabungan baru bisa mengevakuasi jenazah ini sekitar pukul 03.30 WIB. Hal ini dikarenakan proses evakuasi dilakukan dalam kondisi gelap pada dini hari, gelombang yang cukup tinggi dan kuatnya arus di perairan selatan. 

Tidak berselang lama, tim SAR gabungan kembali mendapatkan informasi sekitar pukul 05.30 WIB bahwa ditemukan satu jenazah lagi di sekitar perairan selat Tanjung Anjir Sembulungan.

Proses evakuasi kemudian dilakukan dengan menggunakan perahu karet dari Basarnas dan Sat Polairud.  Jenazah kedua berhasil dievakuasi ke darat sekitar pukul 06.28 WIB.

Jenazah kedua yang ditemukan ini juga diduga berjenis kelamin laki-laki, memiliki ciri-ciri memakai baju lengan pendek dan celana pendek. 

Kedua jenazah ini dievakuasi ke darat melalui Pelabuhan Perikanan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Selanjutnya, dibawa ke RSUD Blambangan guna diidentifikasi oleh tim DVI Siddokkes Polresta Banyuwangi dan Biddokkes Polda Jatim.

Eko Suyatno menerangkan, Tim SAR Gabungan kembali akan memfokuskan upaya pencarian di permukaan air di wilayah perairan selatan selat Bali, dengan mengerahkan sejumlah alat utama (Alut) laut dengan luas area penyisiran hingga 25 mil laut. 

Jika kondisi cuaca baik, SRU udara akan melaksanakan pergerakan pencarian di area yang telah ditentukan. Sementara itu SRU darat yang ada di sisi Banyuwangi, akan tetap melaksanakan pemantauan dan penyisiran di sepanjang garis pantai, dari Bangsring hingga Pancer.

Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI, I Gung Putu Alit Jaya menyampaikan perkembangan yang didapatkan dari upaya deteksi bawah air yang telah dilakukan.

Ditemukan tujuh referensi tanda-tanda fisik yang identik dengan dengan KMP Tunu Pratama Jaya. Langkah selanjutnya yang dilakukan, yaitu menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle) dari KRI Spica-934 setelah tim Pushidrosal melakukan pendeteksian dengan side scan sonar.

Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan pencarian, yaitu kondisi cuaca perairan selat Bali. Di mana menurut data BMKG, cuaca berawan tebal, kecepatan angin berkisar diantara 4 hingga 25 knots, ketinggian gelombang maksimal di kisaran 2,5 hingga 3,5 meter, visibility 7 km, serta kecepatan arus permukaan 2,4 m/s. 

Sementara itu, Krama Banjar Nesa, Desa Banjarangkan dan pihak keluarga besar tampak sudah sibuk menyiapkan sarana upacara ngaben korban KMP Tunu Pratama Jaya asal Klungkung, Kadek Oka, Selasa (8/7). Jenazah Kadek Oka ditempatkan pada freezer pendingin di bangunan bale dangin.

Kerabat dari I Kadek Oka, I Nyoman Arjana mengatakan, pihak keluarga sudah meminta petunjuk hari baik ke pihak sulinggih untuk melakukan upacara pengabenan. Keluarga berharap upacara ngaben dapat dilaksanakan secepat mungkin, agar keluarga tidak larut dalam kesedihan mendalam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved