Berita Buleleng

Sutjidra: Jangan Sampai Ada Tercecer, Jumlah Penerima Bantuan di Buleleng Turun 11 Ribu

Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra. Dikatakan dia, secara total saat ini ada 39.984 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

ISTIMEWA
BAGIKAN BERAS - Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra saat membagikan bantuan beras CBP, Selasa (15/7). Bupati meminta Dinsos dan Perbekel agar mendata ulang masyarakat miskin, agar tidak ada yang tercecer. 

TRIBUN-BALI.COM - Jumlah keluarga penerima bantuan pangan berupa beras di Kabupaten Buleleng mengalami penurunan drastis. Penurunan jumlah penerima ini diperkirakan akibat sistem ataupun pemutakhiran data terbaru. 

Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra. Dikatakan dia, secara total saat ini ada 39.984 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 11 ribu KPM dibandingkan tahun lalu. 

"Ini berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)," ucapnya ditemui saat penyaluran bantuan pangan berupa beras dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Selasa (15/7). 

Baca juga: SOAL Tukar Guling Segera Diselesaikan Kaitan Tanah Terminal Penarukan Buleleng

Baca juga: KERUGIAN Peternak Ikan Ditafsir Capai Rp 2,1 Miliar, Dampak Semburan Belerang Danau Batur

Menurut Sutjidra, penurunan hingga 11 ribu KPM ini dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari sistem, hingga pemutakhiran data terbaru. Sehingga ada KPM yang keluar dari data sebelumnya. 

Kendati demikian, Sutjidra mengaku telah memerintahkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng termasuk Perbekel, untuk kembali melakukan verifikasi dan validasi. Tujuannya agar data yang tersedia akurat, serta meminimalisir adanya masyarakat yang tercecer. 

"Saya tidak ingin agar tidak ada masyarakat yang semestinya layak menerima dan sangat membutuhkan bantuan, tapi tidak mendapatkan manfaat program dari pemerintah," ucapnya. 

Mengenai bantuan CPP, total ada 799 ton beras yang disalurkan. Jumlah tersebut merupakan penyaluran selama dua bulan, yakni Juni - Juli 2025. "Masing-masing KPM menerima sebanyak 10 kilogram beras tiap bulan," imbuhnya. 

Dalam kesempatan ini, Bupati Sutjidra juga mengapresiasi bahwa beras yang akan disalurkan sudah melalui proses uji tanak. Sehingga kualitas beras bantuan yang diterima masyarakat dipastikan dalam kondisi baik dan siap konsumsi. 

Selain penyaluran bantuan beras, Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini juga berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Buleleng.

Menurutnya, Pemkab Buleleng telah mengambil langkah strategis dalam urusan penyediaan pangan. Salah satunya ialah kerja sama lintas sektor dengan Kodim 1609/Buleleng dan Polres Buleleng untuk memperkuat ketersediaan komoditas padi dan jagung lokal. 

"Melalui Dinas Pertanian, Pemkab akan meluncurkan program unggulan seperti 'Padi Jegeg Buleleng' dan memperkenalkan 'Beras Jagung Buleleng'," katanya.

Sutjidra juga mengajak masyarakat untuk mulai mengkonsumsi nasi jagung sebagai alternatif sehat dan bergizi. Sehingga Buleleng semakin melangkah kepada kemandirian pangan dengan mengurangi ketergantungan pada beras padi.

"Saya sendiri setiap hari mengkonsumsi nasi jagung dengan komposisi 70 persen beras, 30 persen jagung. Jangan ragu makan nasi jagung. Jagung yang kita kembangkan sekarang pulen, enak." ungkap Sutjidra.

Pemkab juga mulai memetakan wilayah ladang pangan untuk dimaksimalkan dalam penguatan produksi lokal. Dengan sinergi yang kuat antar instansi, Bupati Sutjidra mengharapkan Buleleng bisa menjadi daerah yang mandiri dan tidak bergantung pada pasokan pangan dari luar. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved