Makan Bergizi Gratis

HANYA 10 Persen Siswa Santap Makanan, Program MBG di Nusa Penida Perlu Dievaluasi

Program yang telah memakan banyak anggaran APBN mesti diawasi dan adanya evaluasi supaya tepat sasaran dan tidak mubazir.

TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA
SANTAP MBG – Para siswa di TK Negeri Selat, Klungkung menyantap makanan program MBG beberapa waktu lalu. 

Jumlah penerima MBG sebanyak 263.884 untuk anak sekolah dan 13.308  penerima 3B (ibu hamil-bumil, ibu menyusui-busui dan bayi lima tahun-balita). Penerima manfaat anak sekolah yang disasar dari TK hingga SMA. Namun, belum semua sekolah menerima manfaat program tersebut. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr.Putu Astri Dewi Miranti menyebutkan, sasaran anak sekolah datanya ada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dan BGN (Badan  Gizi Nasional). Saat ini jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebanyak 98. 

Dalam menjalani program Presiden Prabowo Subianto ini, Pemprov Bali membentuk tim monev Satgas MBG Provinsi Bali.

Adapun hasil yang ditemui dalam pengawasan, Astri memaparkan, belum ada SOP penanganan keluhan yang ditetapkan BGN untuk mengatasi keluhan dari penerima dan sekolah.

Kemudian, belum semua anak menerima MBG karena jumlah SPPG yang terbatas. “Belum semua anak sekolah menerima MBG karena jumlah SPPG yang masih terbatas,” terangnya. 

Sebanyak dua SPPG atau dapur sehat di Jembrana untuk program makan bergizi gratis ditutup sementara sejak Senin (27/10) kemarin.

Penutupan sementara oleh BGN tersebut disebabkan oleh kesalahan atau ada administrasi yang tidak valid. Keduanya kini tengah memperbaiki adminitrasi yang dimaksud agar bisa beroperasi kembali.

Menurut informasi yang diperoleh, SPPG atau dapur sehat yang ditutup sementara adalah SPPG di Air Kuning yang melayani 2.257 orang siswa di 15 sekolah dan SPPG di Baler Bale Agung yang melayani 1.880 siswa di 16 sekolah. Kedua SPPG dengan yayasan yang sama tersebut bakal ditutup sementara hingga permasalahan selesai. 

Sekda Jembrana, I Made Budiasa mengakui sesuai informasi dari Korwil Jembrana, alasan penutupan sementara tersebut karena soal adminitrasi, bukan perihal makanan.

Saat ini, sudah ditindaklanjuti untuk perbaikan serta menjadi evaluasi kami. “Masalah administrasi saja, bukan terkait makanannya.

Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh yayasan yang bersangkutan agar segera bisa beroperasi kembali,” ungkapnya. “Saat ini sudah ditindaklanjuti. Tinggal menunggu waktu penyelesaiannya,” tandasnya. (sar/mpa)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved