Banjir di Bali

BANJIR Genang Jalan Denpasar-Singaraja, Gudang Berkas Bank di Ubud Amblas, Warga Denpasar Waswas!

Banjir merendam Jalan Raya Denpasar-Singaraja tepatnya di Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

ISTIMEWA
BANJIR - Sejumlah wilayah di Badung terendam banjir, Senin 3 November 2025. Pohon tumbang juga terjadi di wilayah Blahkiuh dan Sangeh. 

Dari hasil penyelidikan, kata dia, diketahui bahwa kejadian tersebut disebabkan curah hujan yang sangat tinggi sehingga tanah di bawah bangunan menjadi labil, tak mampu menahan beban bangunan.

“Posisi bangunan di atas sungai, tanah tidak bisa menahan sehingga terjadi longsor dan jatuh ke dasar sungai yang dalamnya diperkirakan mencapai 20 meter,” ujarnya.

Dijelaskan tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya mengakibatkan kerugian materiil berupa kerusakan satu unit bangunan dan tembok.

“Sesuai keterangan dari salah satu staf, untuk kerugian belum bisa dipastikan nominalnya , serta tidak akan melaporkan secara resmi, karena sudah menerima bahwa kejadian tersebut merupakan sebuah musibah,” ujar Kompol Antara.

Musim penghujan segera tiba di Bali termasuk Denpasar. Warga yang tinggal dekat daerah aliran Sungai Tukad Badung pun waswas. Mereka masih trauma dengan banjir bandang pada 10 September 2025 lalu.

Hal itu diungkapkan Putu Yulia Sara Dewi yang tinggal di kawasan Jalan Pulau Yapen, Denpasar. Kejadian banjir bandang September lalu membuat dirinya trauma.

Saat mendung dan hujan turun, rasa waswas pun menghantui. “Kalau sudah mendung, gemuruh kami mulai ketakutan. Trauma banjir lalu masih ada,” kata Yulia Sara, Senin (3/11).

Terlebih ia yang memiliki balita kebingungan jika banjir datang akan mengungsi ke mana lagi.  Kerugian akibat banjir lalu pun masih ia rasakan dampaknya hingga kini. “Mobil saya yang hanyut saat banjir lalu juga belum selesai diperbaiki. Dan itu biayanya sampai puluhan juta,” katanya.

Ia pun berdoa dan berharap banjir tidak datang lagi. Pasca banjir di lingkungannya, masih belum tertangani dengan maksimal. Jalan pinggiran yang jebol belum diperbaiki dan sungai belum dilakukan pengerukan.
Hal yang sama juga dirasakan I Ketut Sadriana yang terdampak banjir 10 September lalu.

Ketika itu, seisi kamar kosnya semua terendam oleh banjir akibat Tukad Badung meluap. “Masih ada waswas, takutnya nanti kalau hujan air Tukad Badung meluap. Tapi saya harap tidak terjadi,” papar pria yang kos di kawasan Kelurahan Ubung ini.

Memasuki musim penghujan ini, dirinya pun sempat berpikir untuk pindah kos ke daerah yang lebih aman. Namun ia mengaku belum sempat mencari kos baru lantaran masih sibuk bekerja. “Rencananya mau pindah kos. Mungkin cari yang tidak dekat dengan sungai. Tapi masih belum sempat,” ujarnya. (gus/weg/sar)

BPBD Siapkan Penyedot Air, PUPR Normalisasi Sungai

Memasuki musim penghujan, Pemkot Denpasar melakukan langkah antisipasi. Apalagi Denpasar sempat dilanda banjir bandang pada 10 September 2025 lalu.

Terkait hal ini, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa mengatakan pihaknya selalu siaga terkait kadatangan musim penghujan ini. “Kami secara rutin setiap hari menyiagakan TRC, tim ambulan, dan pusdalops,” katanya saat diwawancarai, Senin (3/11).

Pihaknya juga menyiapkan peralatan chainsaw, mesin sedot air untuk antisipasi bencana hydrometeorologi. Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan tim Damkar, DLHK, PUPR, desa/kelurahan, Polresta, dan Kodim.

Sementara itu, PUPR Kota Denpasar juga melakukan normalisasi sungai dan saluran air. Salah satunya yakni normalisasi Tukad Badung Denpasar.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved