Banjir di Bali
BANJIR Genang Jalan Denpasar-Singaraja, Gudang Berkas Bank di Ubud Amblas, Warga Denpasar Waswas!
Banjir merendam Jalan Raya Denpasar-Singaraja tepatnya di Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Kabid Sumber Daya Air PUPR Denpasar, Ketut Ngurah Artha Jaya mengatakan, proses normalisasi dilakukan pada sungai sepanjang kurang lebih 400 meter di kawasan Tukad Kumbasari. Normalisasi di Tukad Badung dimulai dari Taman Kresek hingga ke Pura Beji. “Secepatnya harus selesai karena tidak tahu bagaimana kondisi cuaca,” paparnya.
Kedalaman lumpur di kawasan ini bervariasi hingga 50 cm, sedangkan panjang pengerjaan mencapai 450 meter. Selain itu, normalisasi juga dilakukan di Tukad Loloan. Ketebalan endapan lumpur di Tukad Loloan berkisar antara 1 sampai 1,5 meter. “Panjangnya kurang dari satu kilo, tapi kami juga percepat pengerjaannya,” paparnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata menyatakan bahwa pengerukan sedimentasi menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan pasca banjir.
“Kami terus mempercepat pengerukan sedimentasi di berbagai titik yang terkena banjir. Ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi drainase dan mencegah terjadinya banjir susulan,” ungkapnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses pengerukan sedimentasi termasuk dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Tak hanya itu, juga digalakkan penanaman pohon di tiga Daerah Aliran Sungai (DAS), yakni Tukad Ayung, Tukad Badung dan Tukad Mati.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan dilakukan penanaman dengan total sebanyak 1.000 bibit pohon serta pembersihan di bantaran sungai. Arya Wibawa menekankan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengembalikan citra Bali sebagai daerah pariwisata unggulan.
“Semoga melalui aksi nyata ini dapat mendukung optimalisasi fungsi bantaran sungai dalam memperlancar arus air, dan memulihkan citra Bali, khususnya Kota Denpasar sebagai daerah pariwisata,” ujarnya.
Jenis pohon yang ditanam di antaranya pohon manggis, mangga, kelapa dan lainya yang memiliki akar kuat untuk menahan banjir. Lahan yang ditanami saat ini didominasi oleh lahan pemerintah. Namun demikian, terdapat beberapa lahan yang merupakan miliki masyarakat, desa adat dan lainya yang berkenan untuk ditanami pohon.
Upaya lain, Pemkot juga tengah melakukan penataan trotoar dan drainase di beberapa kawasan. Hal ini dilakukan untuk langkah antisipasi banjir. Bahkan perbaikan trotoar dan drainase ini menjadi program utama yang akan segera dituntaskan.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, pihaknya akan menuntaskan perbaikan drainase dan trotoar ini di tahun 2026. “Drainase dan trotoar ini kami tuntaskan di tahun 2026,” katanya.
Jaya Negara menambahkan, seluruh pekerjaan drainase tidak hanya berfokus pada tampilan cantik di luar atau permukaan, tetapi mengutamakan fungsi utama yaitu kelancaran aliran air dan pencegahan banjir. (sup)
| Yulia Was-was Saat Hujan, Masih Trauma Banjir Bandang di Denpasar 10 September Lalu |
|
|---|
| Pedagang Pasar Kumbasari Mulai Berjualan Pasca Banjir, Pemkot Denpasar Gelar Pecaruan Panca Kelud |
|
|---|
| PASCA Banjir, Pemkot Denpasar Gelar Pecaruan Panca Kelud, Yamaraja Wraspati Kalpa Agung |
|
|---|
| Panel Listrik di Pasar Badung Diperbaiki, Seminggu ke Depan Pedagang Diharapkan Bisa Pakai Pendingin |
|
|---|
| Menteri Kesehatan dan Gubernur Bali Datangi RSUD Wangaya, Percepat Pemulihan Banjir |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.