Berita Bali

Jelang Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Layanan Jalur Penyeberangan Jawa–Bali–Lombok

Jelang Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Layanan Jalur Penyeberangan Jawa–Bali–Lombok 

Istimewa
ANTREAN KENDARAAN - Kondisi di Pelabuhan Gilimanuk yang sempat ditutup karena cuaca buruk, Rabu (27/8/2025) malam. Antrian kendaraan barang sempat mencapai satu kilometer dari pelabuhan. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok kembali menjadi nadi utama mobilitas masyarakat. 

Ribuan keluarga bersiap melakukan perjalanan, wisatawan mulai merencanakan liburan, dan aktivitas logistik bergerak meningkat. 

Pada momentum inilah, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan seluruh layanan di lintasan strategis tersebut berjalan tertib, andal, dan selaras dengan kebijakan regulator, khususnya KSOP dan BPTD di masing-masing wilayah.

Baca juga: BUNTUT Putusan MK Soal Polri Duduki Jabatan Luar, Dosen UNUD Soroti ini Khusus Polda Bali

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan bahwa penyeberangan pada periode Nataru memiliki makna lebih dari sekadar perjalanan fisik — ini adalah ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru. 

Karena itu, ASDP menyiapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa–Bali–Lombok dengan lancar, aman, dan selamat.

Di kawasan Timur, Pelabuhan Lembar menjadi gerbang vital menuju NTB dan Bali. 

Baca juga: UPDATE Harga Emas Batangan Hari Ini 17 November di Galeri24 Singaraja Bali, Jelang Galungan Naik!

Tingginya mobilitas tercermin dari jumlah penumpang dan kendaraan yang dilayani KMP Portlink II dan KMP Roditha hingga Oktober 2025, yaitu hampir 20 ribu penumpang dan lebih dari 35 ribu kendaraan. 

 


General Manager ASDP Cabang Lembar, Handoyo Priyanto, menjelaskan bahwa pengaturan jumlah kapal akan mengikuti tingkat kepadatan, didukung penerapan delaying system di area parkir PDS dan Terminal Segenter. 

 


Arus puncak diperkirakan pada 20 hingga 22 serta 27 hingga 29 Desember, dan arus balik pada 3 hingga 5 Januari 2026.

 


Sementara itu di sisi barat, Pelabuhan Ketapang memperkuat pola operasi melalui konsolidasi nasional Kementerian Perhubungan. 

 


ASDP bersama KSOP, BPTD, dan instansi terkait menyiapkan manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, serta pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif bila dibutuhkan. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved