Penembakan di Badung

Saksi Kunci Ini Ungkap Kondisi Korban dan TKP di Sidang Kasus Penembakan WNA Australia di Bali

Sebanyak tujuh saksi dihadirkan dalam lanjutan persidangan kasus pembunuhan yang menewaskan warga negara asing (WNA) asal Australia, Zivan Radmanovic

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
JALANNYA SIDANG - Sidang dengan agenda keterangan saksi penembakan WNA Australia di PN Denpasar, pada Senin (3/11). 

Belakangan ia baru mengetahui bahwa Zivan Radmanovic meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Kesaksian yang paling menguatkan dugaan keterlibatan terdakwa Paea I Midelmore Tupou datang dari saksi Gede Putu Aldo Puja Wiranata, yang tinggal tepat di seberang TKP. 

Aldo menceritakan ia terbangun sekitar pukul 00.15 Wita karena mendengar suara keras seperti bantingan dan pecahan kayu, diikuti suara tembakan bertubi-tubi.

“Saya kira teman saya yang marah atau tantrum, tapi saat dicek bukan. Lalu terdengar suara tembakan, dor-dor,” jelas Aldo.

Saat mengintip dari celah pintu, Aldo melihat sosok pria bertubuh besar mengenakan jaket ojek online berwarna gelap dan helm hitam.

Pria itu sempat berteriak dalam Bahasa Inggris, “I can’t start my bike,” saat motornya tidak bisa menyala.

“Saya lihat dia badannya besar, lebih besar dari motornya. Tidak seperti perawakan orang Indonesia. Dari matanya saja yang kelihatan karena pakai masker,” ujar Aldo.

Setelah motor menyala, pelaku langsung kabur. Aldo bergegas ke vila korban dan mendapati pintu hancur, kaca pecah, serta istri korban berteriak meminta tolong. 

Di persidangan, saat diminta memastikan sosok yang kabur dengan motor, Aldo menyebut suara pria itu sesuai dengan suara terdakwa Tupou ketika diminta mengucap frasa yang sama.

Tupou dan Mevlut Coskun memilih bungkam dan menyatakan tidak mengenal saksi atas keterangan ini.

Persidangan juga menghadirkan saksi yang menguatkan pergerakan terdakwa.

Putu Yuliana Eka Pratiwi, karyawan Toko Bangunan Sinar Harapan Pererenan, membenarkan bahwa palu barang bukti yang ditunjukkan JPU memang dijual di tokonya. 

“Benar, waktu itu ada WNA yang beli palu seperti ini. Saya yang jadi kasir tapi teman saya yang melayani,” ucapnya.

Sementara itu, dua karyawan Milenia Outlet Canggu, Fransiska dan Nyoman Tri Lebih, menguak pembelian pakaian oleh Tupou.

Nyoman Tri menyebut WNA bertubuh besar bertato itu datang bersama seorang WNI dan membeli celana oranye, jaket parasut, dan hoodie hijau neon, serta mencoba pakaian ukuran jumbo.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved