Penemuan Mayat di Gianyar

TERTANGKAP! Tiga Buruh Pelaku Pembunuh Mandor Diringkus, Motif Sakit Hati Sering Dimarahi

Akhirnya kasus pembunuhan mandor di Gianyar terungkap. Pelaku seperti dugaan, adalah ketiga buruh dari Jember, Jawa Timur. 

ISTIMEWA
KEJAHATAN- Polres Gianyar, Bali, saat menggiring pelaku pembunuh mandor proyek irigasi, Jumat 31 Oktober 2025. 

Ditambahkan, luka iris di leher korban tidak hanya satu kali tetapi dilakukan pengirisan oleh pelaku sebanyak dua kali. “Iya kalau dari gambarannya (luka irisan di leher) memang sesuai dengan gergaji karena dilakukan dua kali gerakan irisan,” ucapnya.

Ia mengungkapkan dari pola lukanya itu ada luka-luka memar disebabkan karena ujung jari, kemudian ada luka pembekapan, kemudian ada luka leher, itu yang mengindikasikan pelakunya lebih dari satu orang. 

Pemeriksaan luar dan autopsi telah selesai dilakukan dan jenazah WS kini masih berada di kamar jenazah RSUP Prof. Ngoerah. “Proses selanjutnya tergantung pihak keluarga kapan jenazah korban akan diambil,” tandas dr Putu Alit.

Baca juga: Merasa Bersalah Bunuh Istri Di Denpasar Bali, Sunardi Sempat Coba Lakukan Ulah Pati Namun Gagal

Dititip di RS Sanjiwani

Ditemui terpisah, pihak keluarga korban berencana akan mengambil jenazah Wayan Sedhana pada Selasa, 28 Oktober 2025. 

“Awalnya kami akan mengambil jenazah adik kami pada hari ini (kemarin, red), setelah dilakukan autopsi. Tapi terkenda surat keterangan tanda terima jenazah sehingga kami tunda ke hari Selasa,” ujar kakak korban, I Nyoman Sudharma, ditemui di rumah duka, Senin kemarin.

Selanjutnya jenazah Sedhana akan dititipkan di RSUD Sanjiwani, Gianyar, hingga tiba saatnya upacara pengabenan pada 4 November 2025 di Krematorium Punduk Dawa, Klungkung.

Sebelum dilakukan pengabenan, pihak keluarga akan menggelar beberapa ritual. Salah satunya “nebusin” di TKP yakni di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng. Nebusin ini bertujuan untuk memanggil roh almarhum untuk kemudian dilaksanakan upacara pengabenan.

Keluarga memutuskan untuk langsung melakukan upacara pengabenan di Krematorium Punduk Dawa karena tak ingin merasakan duka yang lebih lama. Hal ini mengingat korban meninggal dengan kondisi mengenaskan.

“Kami putuskan untuk langsung diaben daripada dikubur. Kami tak akan kuat menahan duka saat memunjung di setra dan mengenang adik kami,” lirih Sudharma sembari menahan sedih.

Di sisi lain, pihak keluarga berharap polisi bisa segera mengungkap kasus kematian Sedhana dan menangkap para pelaku. (zae)

Polisi Masih Periksa Saksi

KASUS tewasnya mandor irigasi, I Wayan Sedhana, di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, masih dalam proses penyelidikan. Aparat kepolisian masih bekerja di lapangan untuk mengungkap kematian tragis pria berusia 54 tahun asal Banjar Tengah Bonbiu, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, itu. 

Kasi Humas Polres Gianyar, Ipda Gusti Ngurah Suardita, saat dikonfirmasi, Senin 27 Oktober 2025, menjelaskan bahwa saat ini tim reskrim masih bekerja di lapangan. Namun sejumlah saksi terkait tengah diperiksa. 

"Sampai saat ini tim satreskrim masih bekerja di lapangan melaksanakan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan petunjuk. Nanti bila ada kami informasikan kembali," ujarnya.

Ditanya apakah dari saksi tersebut yang merupakan pekerja proyek yang sedang dijalani korban, Ipda Suardita tak menjawab. Pun berapa jumlah saksi yang diperiksa, pihaknya belum memberikan komentar. "Nanti bila ada perkembangan kami informasikan kembali," ujarnya. 

Kasus kematian mandor irigasi ini menjadi perhatian publik. Terlebih lagi TKP ditemukannya mayat korban, berada di dekat jalan, dimana biasanya selalu ada petani, masyarakat dan pekerjaan pariwisata yang berlalu lalang. Sebab di kawasan tersebut telah menjamur akomodasi pariwisata. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved