Penemuan Mayat di Gianyar

TERTANGKAP! Tiga Buruh Pelaku Pembunuh Mandor Diringkus, Motif Sakit Hati Sering Dimarahi

Akhirnya kasus pembunuhan mandor di Gianyar terungkap. Pelaku seperti dugaan, adalah ketiga buruh dari Jember, Jawa Timur. 

ISTIMEWA
KEJAHATAN- Polres Gianyar, Bali, saat menggiring pelaku pembunuh mandor proyek irigasi, Jumat 31 Oktober 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Akhirnya kasus pembunuhan mandor di Gianyar terungkap. Pelaku seperti dugaan, adalah ketiga buruh dari Jember, Jawa Timur

Pelaku adalah Nurul Arifin alias Arif (25), M Fais alias Fais (20), dan Sandy Firmansyah alias Sandy (18). Ketiganya berasal dari Jawa Timur

Sat Reskrim Polres Gianyar, Bali berhasil membekuk tiga pelaku pembunuhan terhadap mandor proyek irigasi I Wayan Sedhana di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.

Mereka tak lain merupakan buruh proyek irigasi yang dipekerjakan Wayan Sedhana sendiri. Namun dengan tega mereka menghabisi korban dengan cara mengenaskan. 

Baca juga: Lelah Urus Istri Stroke dan Ajak Mati Bersama, Sunardi Tega Bunuh Istrinya di Denpasar Bali

Mereka dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun aparat kepolisian akan memberikan pasal berlapis, lantaran mereka juga membawa kabur sepeda motor Vario milik korban. 

Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C Kesuma, Jumat 31 Oktober 2025 menjelaskan, para pelaku berhasil diamankan setelah berusaha melarikan diri ke Jember, Jawa Timur.

"Pasca adanya laporan temuan jenazah diduga pembunuhan, kami langsung bertindak cepat, dan empat hari setelah temuan, pelaku berhasil kami amankan di satu lokasi, Jember," ujarnya. 

Dalam penangkapan, dikatakan para pelaku tidak melakukan perlawanan. "Pelaku tidak melakukan perlawanan. Saat kami amankan, pelaku mengakui perbuatannya. Penangkapan dilakukan di 1 tempat di areal perkebunan di Jember," ungkap Kapolres. 

Terkait motif para pelaku tega menghabisi nyawa korban, kata Kapolres, ialah karena sakit hati. Di mana, para pelaku yang baru bekerja selama lima hari mengaku telah sering diperlakukan tidak baik oleh korban.

"Jadi, pelaku mengaku sakit hati sering dimarahi dan sempat ditampar saat sedang bekerja, jadi mereka menghabisi korban di kawasan proyek irigasi yang sedang dikerjakan. Namun kita masih dalami motif lainnya," ujarnya.

Dijelaskan bahwa aksi pembunuhan, yang dilakukan para pelaku ini sangat keji. Dilakukan pada Jumat, 24 Oktober 2025 siang.

Saat itu salah satu pelaku memukul korban menggunakan cangkul, setelah pingsan, lalu digorok menggunakan gergaji kayu. Saat digorok, korban berusaha melawan. Namun karena pelaku berjumlah tiga orang, korban pun tewas. 

Baca juga: TEGA Bunuh Bayinya Lalu Dikubur di Bawah Pelinggih di Batubulan Kangin, ART Sempat Alami Pendarahan!

"Usai melakukan pembunuhan, para pelaku kabur ke Jawa Timur, membawa juga sepeda motor milik korban, yang saat ini sudah kita amankan sebagai barang bukti. Karena itu, kami juga akan mengenakan pasal berlapis untuk para pelaku atas pencurian sepeda motor," tegasnya. (*)

Hasil Autopsi Korban Sedhana Sempat Dibekap

Hasil pemeriksaan luar dan autopsi forensik RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar, pelaku pembunuhan terhadap I Wayan Sedhana (54) terindikasi lebih dari satu orang. Sedhana dipastikan meninggal akibat luka iris dari benda tajam di leher.

Korban ditemukan meninggal dunia di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Sabtu 25 Oktober 2025. Korban yang disebut-sebut seorang mandor proyek saluran irigasi berasal dari Banjar Tengah Bonbiu, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved