Dipanggil ke DPD I Golkar Bali, Suyasa Jelaskan Soal Hubungan dengan Team Hercules ke Sugawa Korry
Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mendadak memanggil PLT. Ketua DPD II Golkar Badung yang juga Wakil Ketua DPRD Badung, Wayan Suyasa ke
Penulis: Ragil Armando | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN BALI. COM, DENPASAR - Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mendadak memanggil PLT. Ketua DPD II Golkar Badung yang juga Wakil Ketua DPRD Badung, Wayan Suyasa ke kantor DPD I Golkar Bali, Denpasar, Senin (15/6/2020).
Kedatangan Suyasa sendiri merupakan bagian dari meminta penjelasan Suyasa terkait posisinya sebagai Pembina Tim Hercules Bali.
"Di media yang cukup viral, terkait dengan Pak Wayan adik saya ini ditetapkan sebagai penasihat ormas, jadi saya sebagai pimpinan di DPD I, melakukan diskusi untuk mengklarifikasi itu," kata Sugawa Korry usai pertemuan tertutup selama kurang lebih satu jam tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Suyasa menjelaskan kepada dirinya bahwa kabar dirinya menjadi Pembina Tim Hercules Bali tidak sepenuhnya benar.
• DPRD dan Pemprov Setujui Ranperda RPIP, Gubernur Koster Siap Kembangkan Industri di Bali
• Badung Raih Opini WTP 6 Kali Berturut-turut, 4 Kali Beruntun Selama Kepemimpinan Giri Prasta-Suiasa
• UPDATE Covid-19 di Bali: Pasien Sembuh Bertambah 28 Orang
Pasalnya, Suyasa mengaku hanya menerima Tim Hercules dalam kapasitas sebagai wakil rakyat.
"Itu tidak sepenuhnya benar. Jadi sebagai wakil rakyat banyak masyarakat yang datang, termasuk rombongan ini," ungkapnya.
"Sudah tentu, karena bukan ormas resmi sudah tentu tidak benar dia ditetapkan sebagai penasihat, sebagai teman menerima siapapun," imbuhnya.
Sugawa Korry pun menegaskan bahwa pihaknya melarang Suyasa untuk duduk sebagai Pembina di ormas tersebut.
Pasalnya, saat ini pihaknya di era kepemimpinanya sedang menggelorakan semangat kesantunan dan intelektualitas di tubuh Golkar Bali.
• Ketua DPRD Buleleng dan Sejumlah Staf Jalani Tes Swab
• Satu Keluarga di Padangsambian Kelod Positif Covid-19, Denpasar Tambah 11 Kasus, Tembus 201 Kasus
• KFS Diduga Sebagai Pelaku Pembuang Orok di Desa Pemuteran, Iptu Sumarjaya: Masih Dikembangkan
"Kalaupun itu ormas jadi kita menyarankan tidak pada formal di sana, jadi terimalah semua masyarakat. Jadi Golkar itu sedang menggelorakan semangat kesantunan, kemudian intelektualitas, dan beliau setuju, dan tidak benar secara formal sebagai penasihat," tegasnya.
"Jadi itu tergantung kondisinya, tapi dengan kondisi sekarang kita sedang menata partai, membangun citra partai, rekonsiliasi, dan lain sebagainya. Kami memang memberikan arahan kepada Pak Wayan untuk tidak akan kami ijinkan menjadi penasihat formal, dan beliau siap," tambahnya.
Pun begitu, pihaknya tidak melarang para kader Golkar Bali, termasuk Suyasa untuk bergaul dan berkomunikasi dengan seluruh masyarakat.
Apalagi, sebagai kader partai harus terus memiliki sifat menyama braya di masyarakat.
"Perkara beliau bergaul dan berkomunikasi dengan seluruh masyarakat, kami anjurkan, kami sarankan, bukan saja Pak Suyasa tapi semua kader Golkar harus menyama braya," harapnya.
• Ketergantungan Bali pada Sektor Pariwisata Tinggi, Koster Ajak Serius Bangun Industri dan Pertanian
• Pegawai Mandiri Syariah Salurkan 26.600 Paket Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Covid-19
• Keluhan Lonjakan Tagihan Listik, PLN Sebut Penghitungan Rata-rata 3 bulan dan Standar Internasional
Saat disinggung mengenai masih banyaknya kader Golkar yang tergabung dalam berbagai ormas di Bali.