Corona di Bali
Ini yang Dilakukan Satgas Gotong Royong Desa Adat Dalung, Dalam Memutus Penyebaran Covid-19
Dalam mempercepat penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Badung, semua desa adat membentuk posko penanggulangan Covid-19.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN- BALI.COM, BADUNG – Dalam mempercepat penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Badung, semua desa adat membentuk posko penanggulangan Covid-19.
Salah satu Desa Adat yang membangun posko yakni desa adat Dalung.
Posko yang dibuat digunakan untuk mengkoordinasi masyarakat di lingkungan desa adat dalung yang notabene merupakan penduduk pendatang.
Dalam kegiatan dan sosialisasi yang dilaksanakan, Tim penanganan percepatan Covid-19 desa adat Dalung rutin melakukan sosialisasi terkait bagaimana cara menggunakan masker dengan baik.
Selain itu melakukan sosialisasi dengan cara sidak ke jalan-jalan agar masyarakat mau mengikuti imbauan yang di tetapkan.
• Ada Tayangan Orang Indonesia Sukses di Amerika, Ini Jadwal Belajar dari Rumah TVRI 23 Juni 2020
• Peringati 50 Tahun Wafatnya Bung Karno, Pemprov Bali Kemas Pentas Virtual Bersama 10 Komunitas Seni
• Strategi Kodam IX/Udayana Wujudkan Masyarakat Produktif Aman Covid-19
“Jadi pertama ada posko, dan menyarankan masyarakat menggunakan masker. Kami menggelar sidak masker. Jadi siapa warga yang tidak menggunakan masker akan diberi imbuan dan diberikan masker secara gratis,” kata Bendesa Adat Dalung, I Nyoman Widana saat di konfirmasi Senin (22/6/2020).
Mulai dari itu masyarakat pun merespon sangat positif kegiatan yang dilakukan di posko penanggulangan Covid-19 desa adat Dalung.
Tidak hanya melakukan sidak masker, pihaknya juga mengaku melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat yang ada di Dalung.
“Kami juga menyarankan warga yang datang ke Dalung agar dilakukan karantina mandiri 14 hari,” akunya.
Disinggung mengenai kejadian unik selama digelarnya posko gotong royong tersebut, pihakya mengaku tidak ada yang unik.
Pasalnya pelaksanaan penanggulangan Covid-19 selalu berkoordinasi dengan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 provinsi Bali.
• Akui Sengaja Memviralkan Video Dokter Tanpa Busana di Surabaya, Pria Asal Jakarta Dijerat Dua UU Ini
• Anggara Kasih Dukut, Lakukan Peleburan Dosa, Ini yang Dipersembahkan
• Berulah Lagi, Yasonna Cabut Asimilasi 222 Napi
Sehingga pihaknya pun mengakui, apa yang harus dilakukan sudah diketahui dengan hasil koordinasi.
“Apa yang kami laksanakan tidak ada yang untuk karena kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Termasuk apa yang harus dilakukan jika ada kasus di wilayah Dalung,” paparnya.
Ia mengatakan masyarakat juga mematuhi protap yang dilakukan satgas Gotong Royong di desa.
Sehingga penanggulangan Covid-19 di Dalung bisa dilaksanakan bersama masyarakat setempat.
"Masyarakat tidak ada masalah. Mereka menuruti protapnya. Ini juga untuk kepentingan bersama," paparnya
Kendati demikian pihaknya juga mengakui sempat melakukan kegiatan rapid test. Rapid test yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinkes Badung untuk me-rapid test warga yang mengikuti isolasi mandiri.
• Kaling di Jembrana Minta Seperti Kadus, Dipilih Sekali Pensiun Usia 60 Tahun
• Usul Tambahan Anggaran Rp 10 Triliun, Mentan Targetkan Produksi Padi Capai 63,50 Juta Ton di 2021
• PHRI Sebut Pembukaan Pariwisata Bakal Meningkatkan Okupansi Hotel Lagi
"Sempat kami juga lakukan rapid test beberapa warga yang melaksanakan isolasi mandiri," katanya.
Pihaknya mengakui protap penanganan Covid-19 kususnya pendatang kini mengalami perubahan.
Jika dulu di karantina 14 hari, namun kini diwajibkan untuk membawa hasil rapid test.
Tak hanya itu, meski sudah membawa surat keterangan rapid, namun pendatang wajib karantina 10 hari.
"Kalau dia membawa surat rapid saja, mereka harus isolasi dulu 10 hari setelah itu kita sarankan rapid lagi dengan biasa sendiri. Berbeda dengan saat pendatang membawa hasil swab dengan hasil negatif. Kita akan berikan ia surat bebas berinteraksi," katanya.
Selama arus balik ini, pihaknya bekerja sama dengan babin setempat dan pecalang juga kerap melaksanakan sidak arus balik pada malam hari.
• Rapat Daring PSSI Bahas Liga 3, Asprov Bali Support Keputusan Pusat
• Kemenperin Fokus Dorong Sektor Industri, Genjot Kinerja Industri Furnitur dan Elektronik
Warga yang disasar yakni warga yang memang diam di wilayah Dalung.
"Jadi kita sudah buat pengumuman dan stiker agar warga yang datang ke Dalung wajib menunjukkan Suket negatif swab atau rapid," jelasnya.
Disinggung mengenai kendala yang dihadapi satgas Gotong Royong di desa, Widana mengaku kendalanya hanya masalah anggaran.
Pihaknya mengaku menugaskan pecalang yang ditugaskan dengan sistem ngayah.
"Kalau berkepanjangan ini memang anggaran menjadi kendala kita. Jadi pecalangnya hanya ngayah total, namun kami beri hanya sekedar konsumsi. Termasuk untuk anggota satgas di Dalung," pungkasnya. (*)