Buka Paksa Portal TNBB

VIRAL! Oknum Warga Buka Paksa Portal di TNBB, Ingin Berwisata Saat Nyepi, 2 Pelaku Diamankan Polisi

Mereka menerobos pintu masuk dengan alasan ingin berwisata di Pantai Pura Segara Rupek, yang ada di kawasan TNBB desa setempat. Aksi ini pun viral.

|
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali
Polisi memediasi kasus sejumlah warga yang nekat membuka portal TNBB saat Nyepi, Kamis (23/3). 

Mediasi dihadiri Perbekel Desa Sumberklampok I Wayan Sawitra Yasa, Camat Gerokgak Wayan Widiana, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gde Made Metera, Kepala Badan Kesbangpol Buleleng Nyoman Kappa Tri Aryandono, Kelian Desa Adat Sumberklampok Jro Putu Artana, serta kedua pelaku.

Polisi memediasi kasus sejumlah warga yang nekat membuka portal TNBB saat Nyepi, Kamis (23/3).
Polisi memediasi kasus sejumlah warga yang nekat membuka portal TNBB saat Nyepi, Kamis (23/3). (Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali)

Dari mediasi yang digelar selama kurang lebih dua jam itu, kedua pelaku pun mengakui perbuatannya dan meminta maaf.

Namun belum ditemukan adanya kesepakatan, mengingat Kelihan Adat Sumberklampok, Jro Putu Artana, masih meminta waktu untuk menggelar paruman bersama warga.

Paruman rencananya dilaksanakan pada Jumat (24/3).

Jro Putu Artana mengatakan, pihaknya memiliki pararem (aturan adat) terkait pelaksanaan Nyepi. Pararem tersebut berlaku pula untuk krama tamiu (penduduk pendatang).

Bila ada yang melanggar, sejatinya bisa dikenakan sanksi berupa denda beras. Namun atas kejadian kemarin, warga sebagian besar menuntut kedua pelaku agar diproses hukum, sebagai efek jera.

"Kami akan melakukan paruman untuk menentukan keputusan apa yang akan diambil. Yang jelas dari paruman itu diinginkan hasil yang positif. Kejadian kemarin itu memang sudah menjadi kebiasaan sejumlah warga, mereka datang ke Pantai Pura Segara Rupek saat Nyepi. Kami menempatkan pecalang untuk menjaga portal, agar kebiasaan masyarakat itu tidak terjadi lagi. Namun ternyata ada warga yang menerobos meski sudah diberikan pemahaman dengan hormat," beber Jro Putu Artana.

Sementara Ketua FKUB Buleleng, Gde Made Metera hari raya Nyepi mengutamakan kedamaian, toleransi dan keselamatan alam semesta beserta isinya.

Toleransi pun merupakan wujud kedamaian.

Sehingga seluruh umat beragama sejatinya harus saling menghormati, agar tidak gagal dalam melaksanakan brata penyepian.

Ia pun berharap peristiwa seperti ini tidak lagi terjadi.

Suasana pintu masuk TNBB, Kamis (23/3). Pintu masuk ini sempat dibuka paksa oleh sejumlah warga saat Nyepi.
Suasana pintu masuk TNBB, Kamis (23/3). Pintu masuk ini sempat dibuka paksa oleh sejumlah warga saat Nyepi. (Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali)

Disinggung terkait adanya desakan untuk memproses hukum kedua pelaku, Metera menyebut pihaknya tidak bisa mencampuri hal tersebut.

Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Desa Adat Sumberklampok untuk memutuskan.

"Kalau ada awig-awig silakan diterapkan, tapi tetap menjaga kerukunan dan kedamaian. Kalau ada indikasi melanggar hukum, kita serahkan kepada penegak hukum," tandasnya. 

Pelaku Minta Maaf

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved