Berita Bangli
Nganten Massal 10 Pasang Mempelai, Ikrar Hidup Bersama di Desa Pengotan Bangli
Nganten massal biasanya digelar dua kali dalam setahun. Tepatnya pada bulan keempat (sasih kapat) dan ke sepuluh (Kadasa) sesuai kalender Bali.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Wajah bahagia, sebagian terlihat malu-malu. Mereka duduk berjejer di sebuah bale di Desa Pengotan, Bangli. Ada yang mencuri pandang melihat pasangannya. Kamera ponsel keluarga dan kerabat mempelai merekam dalam keabadian foto dan video.
Merekalah pasangan pengantin yang menjalankan prosesi makandal atau yang biasa dikenal nganten massal. Tradisi sakral ini diikuti 10 pasang mempelai, Rabu (21/6).
Dalam prosesnya pasangan yang akan menikah menyampaikan ke prajuru adat masing-masing banjar. Selanjutnya prajuru adat dari delapan banjar di Desa Pengotan menggelar pertemuan membahas jumlah peserta nganten massal.
"Apabila pada waktu pelaksanaan nganten massal krama yang memohon jumlahnya sedikit, maka tidak akan dilayani. Peserta nganten massal memiliki jumlah minimal 10 pasangan pengantin. Sedangkan maksimalnya tidak dibatasi," ujar Bendesa Adat Pengotan, I Wayan Kencu.
Sebagian besar pengantin berasal dari Desa Pengotan, yang tersebar di delapan banjar. Hanya empat orang yang berasal dari desa tetangga, mulai dari Penaga hingga Desa Buungan, Kecamatan Susut. "Peserta nganten massal kali ini rata-rata seumuran. Kisaran 20 hingga 25 tahun," ucapnya.
Wayan Kencu mengatakan, nganten massal wajib diikuti oleh seluruh krama Pengotan. Walaupun seorang pria 'mengambil' mempelai wanita dari Desa Pengotan, tetap harus melaksanakan upacara nganten massal.
Baca juga: Keluarga Korban Butuh 6 Bulan Bicara Keadilan, Kecelakaan Renggut Nyawa Pelajar SMAN 4 Singaraja
Baca juga: Kejari Sita Uang Rp1,9 M dan Beberapa Aset, Kasus Dugaan Korupsi Dana PNPM Swadana Harta Lestari
Baca juga: Dinkes Telusuri Penjual Babi di Denpasar, Total Ada 11 Pasien Bergejala Meningitis di Klungkung

"Sebab apabila tidak mengikuti upacara nganten massal, krama yang bersangkutan tidak diperbolehkan mengikuti persembahyangan jika di kemudian hari ada upacara besar (pujawali) di Pura Bale Agung," jelasnya.
Nganten massal biasanya digelar dua kali dalam setahun. Tepatnya pada bulan keempat (sasih kapat) dan ke sepuluh (Kadasa) sesuai kalender Bali. Namun pada tahun ini, waktu pelaksanaan nganten massal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Nganten massal dilaksanakan memasuki sasih Kasa (pertama).
Wayan Kencu menjelaskan, pelaksanaan nganten massal di Desa Pengotan biasanya memang dilaksanakan pada sasih kapat dan kadasa. Namun ada pula hal-hal lain yang bisa untuk melaksanakan perkawinan di luar dari sasih kapat dan kadasa.
Pria yang akrab disapa Guru Sampiyar ini menjelaskan, terkait nganten massal kemarin, sebelumnya ada upacara pujawali atau piodalan di Pura Kawan atau Jero Kawan Desa Pengotan. Setelah odalan di pura tersebut, sudah boleh dilaksanakan upacara perkawinan.
"Sasih apapun itu saat odalan di Pura Kawan, setelahnya boleh dilaksanakan upacara perkawinan. Itu kalau di Desa Pengotan," demikian ia menjelaskan.
Begitupun saat memasuki sasih Kapat. Walaupun jarak pasca odalan misalnya hanya sebulan, peduluan adat di desa Pengotan akan kembali memberikan padewasan atau hari baik untuk perkawinan.
Guru Sempiyar menambahkan, pada sasih Kadasa atau sekitar bulan April lalu, nganten massal tidak dilaksanakan lantaran ada perbaikan pura.
Seandainya dilaksanakan pada sasih Kadasa saat itu, maka pasca odalan di Pura Kawan tetap akan diberikan hari baik perkawinan meski jaraknya berdekatan. "Kalaupun tidak ada yang menikah pasca odalan tidak apa-apa," imbuhnya. (muhammad fredey mercury)
PASCA Melahirkan Bayi Kembar 4, Kondisi Widayani Membaik, Masih Jalani Perawatan di RS BMC |
![]() |
---|
KESAKSIAN Ibu Muda Asal Bangli yang Lahirkan Bayi Kembar 4, Ni Komang Widayani: Rejeki Tuhan |
![]() |
---|
Kisah Ibu Bayi Kembar Empat di Bangli Bali, Tidak Direncanakan, BB Naik 10 Kg dan Perut Terasa Berat |
![]() |
---|
Widayani Lahirkan Bayi Kembar 4 di RS BMC Bangli Bali, Wahyuni: Persalinannya Section |
![]() |
---|
BAYI Kembar 4 di Bali, Widayani Lahirkan Anaknya di RS BMC Bangli, Dikira Awalnya Kembar 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.