Berita Bangli

TPID Bangli: Harga Telur dan Daging Ayam Masih Tinggi! Ini yang Dilakukan ke Lapangan

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bangli menyatakan harga sejumlah kebutuhan pokok masih tinggi.

Istimewa
TPID Bangli saat monitoring harga dan kebutuhan pokok di sejumlah distributor wilayah Bangli. Senin (17/7/2023) 

TRIBUN-BALI.COM - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bangli menyatakan harga sejumlah kebutuhan pokok masih tinggi. Namun secara keseluruhan, inflasi di Kabupaten Bangli masih terkendali.

Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Bangli, Dwi Wahyuni mengatakan, dari hasil monitoring yang dilakukan, sejumlah harga kebutuhan pokok masih stabil. Namun ada beberapa komoditas yang harganya lebih tinggi dari sebelumnya.

Misalnya harga daging ayam dan telur ayam. Di tingkat produsen saat ini harga daging ayam mencapai Rp 25 ribu per kilogram, sedangkan harga standar Rp 23 ribu per kilogram. Untuk harga telur ayam, saat ini Rp 54 ribu per tray, dari harga normal Rp 52 ribu per tray.

"Dari segi harga memang masih tinggi dibandingkan harga normal. Namun hingga kini belum ada kenaikan lagi," kata Dwi Wahyuni, Senin (17/7).

Baca juga: Trimayasa Beli Dolar Palsu Rp 200 Juta! Diedarkan dengan Modus Pelunasan Pembelian Mobil

Baca juga: Gangguan Niskala Saat Pembongkaran Tower di Badung, Alat Kerja Tak Kelihatan, Api Las tak Hidup!

Misalnya harga daging ayam dan telur ayam. Di tingkat produsen saat ini harga daging ayam mencapai Rp 25 ribu per kilogram, sedangkan harga standar Rp 23 ribu per kilogram. Untuk harga telur ayam, saat ini Rp 54 ribu per tray, dari harga normal Rp 52 ribu per tray.
Misalnya harga daging ayam dan telur ayam. Di tingkat produsen saat ini harga daging ayam mencapai Rp 25 ribu per kilogram, sedangkan harga standar Rp 23 ribu per kilogram. Untuk harga telur ayam, saat ini Rp 54 ribu per tray, dari harga normal Rp 52 ribu per tray. (Ratu Ayu Astri Desiani)

Tingginya harga komoditas tersebut karena dipengaruhi harga pakan yang mengalami kenaikan sejak beberapa bulan terakhir. Dwi Wahyuni mengaku pihaknya akan melaporkan kepada TPID Pusat.

"Kami akan sampaikan untuk ada kebijakan impor bahan pakan ternak ini, sehingga pasokan lancar. Atau di pusat memiliki kebijakan lain, mungkin memproduksi pakan sendiri untuk membantu kestabilan harga di tingkat daerah utama produsen," ujarnya.

Dwi menambahkan, monitoring yang dilakukan TPID ini tujuannya untuk memantau harga serta ketersediaan bahan pokok dan bahan strategis lainnya di tingkat distributor. Selain juga untuk memastikan ketersediaan bahan pokok aman menjelang Hari Raya Galungan.

Kata dia, Inflasi di Bangli masih terkendali. Walaupun ada kenaikan di harga daging ayam dan telur, namun untuk kebutuhan lainnya relatif turun seperti cabai dan bawang merah. "Saat ini di Bangli panen raya untuk bawang merah," sebutnya.

Untuk menekan kenaikan harga menjelang hari raya, akan digelar operasi pasar maupun pasar murah. "Sedangkan untuk jangka panjang kita siapkan subsidi pupuk untuk petani dan pestisida organik," pungkasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved