Berita Buleleng
AMBRUK! Sebagian Siswa SDN 6 Bondalem Buleleng Masih Harus Belajar di Aula, Ini Penyebabnya
Kepala Sekolah SDN 6 Bondalem, Gede Gunarsajana mengatakan, atap tiga ruang kelas itu jebol sejak 2019 lalu. Pada 2020 pihaknya kemudian berupaya meng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sejumlah siswa di SDN 6 Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali, hingga tahun ini nampaknya masih harus belajar di aula sekolah. Sebab perbaikan atap tiga ruang kelas yang jebol baru dapat dilakukan oleh pemerintah pada 2024 mendatang.
Dari pantauan Tribun Bali Selasa (17/10) atap ruang yang jebol itu berada di kelas I, III dan IV. Plafon hingga rangka atapnya ambruk memenuhi seisi ruangan. Siswa pun dilarang melintas di sekitar kelas tersebut sebab dikhawatirkan ada benda-benda berbahaya yang jatuh.
Kepala Sekolah SDN 6 Bondalem, Gede Gunarsajana mengatakan, atap tiga ruang kelas itu jebol sejak 2019 lalu. Pada 2020 pihaknya kemudian berupaya mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
Namun setelah dicek di data Dapodik, sekolah tersebut tidak masuk dalam kategori rusak berat sehingga bantuan perbaikan dari pemerintah pusat tidak masuk dalam prioritas.
"Saat menginput data di Dapodik, operator kami memang menyebut kondisi bangunan dalam keadaan baik. Kami tidak tahu ternyata di bagian atap sudah lapuk karena tertutup plafon yang terbuat dari bahan bedeg. Tiba-tiba saja atapnya jebol," jelasnya.
Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Dewan Klungkung Soroti Program Bima Juara
Baca juga: Jero Dasaran Alit Ajukan Pra Peradilan, Kasus Belum Dilimpahkan, Ini Kata Polres Tabanan

Selanjutnya kata Gunarsajana, perbaikan dijanjikan akan dilakukan pada 2020. Namun hal tersebut batal terealisasi karena pandemi Covid-19.
"Tahun 2022 yang kami dapat justru pembangunan untuk ruang guru melalui DAK. Ruang guru juga jadi kebutuhan karena ruang kelas kurang," terangnya.
Saat tiga ruang kelas itu jebol, proses pembelajaran dikatakan Gunarsajana belum terganggu, sebab saat itu masih dalam situasi pandemi dan pembelajaran dilakukan secara daring.
Namun kini saat status pandemi sudah dicabut, proses pembelajaran mulai dilakukan dengan tatap muka. Sebagian siswa pun terpaksa mengikuti pembelajaran di aula.
"Belajar di aula ini kalau cuaca sedang terik rasanya panas sekali. Kalau hujan kena tampias. Kasihan anak-anak. Ruang guru dan kepala sekolah sementara kami jadikan ruang kelas juga," ungkapnya.
Sementara Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika, menyebut tahun ini SDN 6 Bondalem mendapat bantuan perbaikan atap ringan melalui dana APBD Buleleng sebesar Rp 175 juta. Namun yang diperbaiki adalah atap ruang kelas yang ada di sebelah utara, yakni ruang kelas II, V dan VI.
Sementara untuk tiga ruang kelas yang atapnya jebol masuk dalam kategori rusak berat. Perbaikannya kata Astika baru dapat dilakukan pada 2024 mendatang, dan sudah dimasukan dalam skala prioritas melalui DAK pusat.
"Yang diperbaiki yang rusak ringan dulu, karena menggunakan anggaran perubahan. Kalau dipakai untuk memperbaiki ruang yang rusak berat, takutnya waktu pengerjaannya tidak cukup. Jadi tahun ini yang diperbaiki yang rusak ringan dulu untuk memberikan sedikit kenyamanan siswanya," jelasnya. (*)
PERJALANAN TERAKHIR Bareng Istri di Buleleng, Wayan Mastri Berpulang Secara Tragis Dihadapan Suami |
![]() |
---|
2 Laka Maut di Buleleng Bali, Pasutri Oleng Saat Nyalip dan Masuk Kolong Truk |
![]() |
---|
Partai Buruh Sampaikan Enam Tuntutan ke Pemkab Buleleng, Salah Satunya Hapus Outsourcing |
![]() |
---|
Seorang Pegawai Minimarket Meninggal Usai Tabrak Truk di Buleleng Bali, Alami Cedera Kepala Berat |
![]() |
---|
SALING LAPOR Antara Perbekel Selat dan Ni Wayan Wisnawati di Buleleng Berakhir Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.