Cok Sawitri Meninggal Dunia

Mekingsan Ring Gni Cok Sawitri di Bangli, Prosesi Palebon Masih Dibicarakan, Mungkin Agustus

Jenazah budayawan, sastrawan dan pemain teater Bali itu selanjutnya dilakukan proses mekingsan ring gni di Krematorium Bebalang, Bangli, Jumat, 5 Apri

Muhammad Fredey Mercury
Suasana saat jenazah Cok Sawitri akan melaksanakan prosesi mekingsan ring gni 

Dari kecil Cok Sawitri hobi kesenian, seperti menari, menabuh, menulis, dan lainnya.

"Setelah dewasa beliau memutuskan ke Denpasar. Meneruskan cita-citanya jadi seorang sastrawan, seniman," kata Tjok Sutedja.

Selama di Denpasar, Cok Sawitri tetap berkomunikasi dengan keluarga dan berkunjung di Puri Sidemen.

Tiap bulan dan saat ada acara Cok Sawitri menyempatkan diri bercanda dengan saudara di Puri Sidemen.

"Beliau terakhir ke Puri Sidemen saat piodalan, Minggu (24/3). Tumben beliau nginap 5 hari. Biasanya nginap hanya 2 hari," katanya.

Ditambahkan, banyak candaan dan guyonan yang diceritakan saat menginap di Puri Sidemen 5 hari.

Tidak ada firasat. Komunikasi berjalan seperti biasanya. Beliau ngobrol seperti sebelumnya.

Canda, bercerita terkait kebudayaan, hingga hal-hal yang perlu diceritakan. Wajahnya terlihat biasa saat kembali ke Kota Denpasar.

"Beliau hanya bilang ada kerjaan. Dalam waktu dekat akan pentas di Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem. Saya kaget setelah mendengar beliau meninggal dunia. Keluarga merasa terpukul. Beliau sosok humoris, pekerja keras, berani," imbuhnya.

Sebelum meninggal, beliau sempat mengeluhkan sakit lantaran bagian livernya bermasalah dan menderita bronkitis karena kuat merokok.

"Namun beliau itu tetap ceria di depan keluarganya. Semua penyakitnya disamarkan. Semoga mendapatkan tempat terbaik," doa Tjok Suteja. (tribun bali/mer/ful)

>>> Baca berita terkait <<<

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved