Kebakaran di Bali

TEWAS Sudah 3 Orang, Korban Kebakaran Gudang LPG di Gatsu, Anggota DPR Duga Ada 21 Titik Pengoplos!

Sementara 13 korban lainnya dalam keadaan kritis akibat luka bakar usai kebakaran hebat yang terjadi, Minggu (9/6/2024) pagi tersebut.

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
Isak tangis keluarga mendiang Purwanto, korban kebakaran gudang penyimpanan tabung gas elpiji 3 Kg di Jalan Kargo Taman 1 Denpasar pecah di depan Burn Unit ICU RSUP Prof Ngoerah. Korban meninggal dunia bertambah jadi 3 orang totalnya. 

Sementara itu, para penerima barang, kata Apriani, mencari barang dengan harga termurah, tanpa mempertimbangkan keaslian produk.

“Penerima barang, receiving itu kan akan mencari barang yang harganya paling murah. Harganya sangat jauh berbeda. Receiving itu tidak mau tahu, mana barang asli, mana barang tidak asli. Yang penting usahanya jalan,” katanya seraya meminta agar para pengoplos elpiji diberantas demi menciptakan iklim usaha yang sehat. (mah)

Anggota DPR RI I Nyoman Parta beberapa waktu lalu. Terbaru, dorong polisi ungkap kasus dugaan pengoplosan LPG di Denpasar.
Anggota DPR RI I Nyoman Parta beberapa waktu lalu. Terbaru, dorong polisi ungkap kasus dugaan pengoplosan LPG di Denpasar. ((Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra))


Anggota DPR Duga Ada 21 Titik Pengoplos

ANGGOTA DPR RI, I Nyoman Parta menduga ada puluhan titik pengoplos Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji di Bali. Hal ini disampaikannya seusai melakukan pertemuan dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DPC Bali di Jalan Kepundung, Denpasar, Selasa (11/6).

Tak tanggung-tanggung, jumlah dugaan pengoplos elpiji itu dikatakan mencapai 21 titik yang tersebar di Bali. Bahkan, Parta mengaku telah mengantongi sejumlah data terkait dugaan pengoplosan elpiji di Bali.

Data titik dugaan pengoplosan elpiji juga telah disampaikan Parta kepada pihak Pertamina di pusat. Kendati demikian, Parta menuturkan data yang dikantonginya tersebut perlu diverifikasi kembali kepada pihak terkait.

“Saya dapat informasi ada 21 titik tempat pengoplosan. Cuma kan harus diverifikasi. Beberapa data ada saya simpan. Saya juga sudah kirim ke Pertamina pusat,” ungkapnya kepada Tribun Bali.

Parta memandang pengoplosan elpiji ini dapat merugikan negara. Sebab, elpiji subsidi 3 kg yang seharusnya untuk masyarakat, tak dapat tersalurkan lantaran ulah para pengoplos.

Selain itu, pengoplosan elpiji dinilai Parta juga dapat merusak iklim usaha. Skenarionya, dalam usaha di bidang yang sama, namun menggunakan elpiji yang berbeda. Satu usaha menggunakan elpiji resmi Pertamina, sementara usaha lainnya menggunakan elpiji oplosan dengan harga yang terpaut cukup jauh.

“Pengoplosan ini bukan saja merugikan negara, karena subsidi tidak jatuh kepada rakyat yang membutuhkan, tetapi juga merusak iklim usaha. 1 usaha yang resmi, menggunakan gas resmi, sama-sama restoran, misalnya. Ada yang menggunakan gas tidak resmi, oplosan. Bagaimana mau bersaing. Bagaimana membuat iklim usaha yang sehat,” katanya.

Parta berharap polisi segera mengungkap kasus pengoplosan elpiji di Bali. Salah satu yang disorotnya, kejadian terbakarnya sebuah “gudang” elpiji di Jalan Cargo Taman I, Denpasar, Minggu (9/6).

Pasalnya, Parta mendapati sejumlah kejanggalan dari gudang tersebut. Seperti misalnya kerja karyawan yang terbagi dalam dua shift dan mempekerjakan belasan karyawan. Selain itu, truk pengangkut pada gudang tersebut juga tak terdapat identitas.

“Saya mohon agar pihak kepolisian membuka kasus ini karena prasyaratnya hampir terpenuhi semua. Terang benderang kok kasusnya. Tidak punya outlet. Kedua, mobil truk tidak ada tulisan. Kerjanya malam hari. Kerjanya dua shift, 18 orang. Sudah terang benderang urusannya. Tinggal polisi tangkap otak dari pengoplosan itu,” tegasnya. (mah)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved